Mohon tunggu...
Pedulisehat.id
Pedulisehat.id Mohon Tunggu... Relawan - Platform Donasi Online Kesehatan No. 1 di Indonesia

Website & aplikasi penggalangan dana kesehatan melalui media sosial di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seperti Apa Komplikasi Hipertensi Itu?

10 Mei 2019   15:35 Diperbarui: 10 Mei 2019   15:50 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.accesshealthcare.com 

Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi bukan masalah kesehatan yang dapat disepelekan begitu saja. Menurut data yang dihimpun oleh WHO atau lembaga kesehatan dunia pada tahun 2015, sekitar 1,13 miliar orang dari seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi. Jika diibaratkan setidaknya ada 1 dari 3 orang yang menderita penyakit ini. Bahkan, juga dikatakan bahwa sebagian besar di antara penderita tekanan darah tinggi ini tidak menyadari gejalanya. Sehingga langkah pertolongan yang dilakukan juga bisa jadi tidak optimal.

Umumnya tekanan darah yang normal pada manusia adalah 120/80 mmHg, jika seandainya tekanan darah yang dimiliki melebihi angka tersebut, secara otomatis dapat dikatakan Anda menderita hipertensi. Dilansir dari Mayo Clinic sendiri, penyakit tekanan darah tinggi ini adalah salah satu pembunuh paling mematikan di dunia, hal ini dikarenakan tekanan darah tinggi berpotensi menyebabkan komplikasi dengan beberapa masalah kesehatan lain, seperti diantaranya adalah:

1. Stroke, otak membutuhkan pasokan oksigen dan juga darah yang cukup untuk membantu setiap sel-selnya dalam bekerja, ketika aliran darah menuju otak tersebut terganggu karena pembuluh darah yang menyempit, memicu resiko pembuluh darah pecah di otak sehingga menyebabkan sebagian tubuh mengalami kelumpuhan atau bahkan kematian jika tidak segera ditangani.

2. Serangan jantung (arteriosclerosis) atau kondisi dimana pembuluh darah mengalami penebalan yang disebabkan oleh lemak dan juga kolesterol menyebabkan jantung kesulitan di dalam memompa darah, tidak hanya itu kondisi ini juga menyebabkan pasokan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh jantung berkurang, sehingga berpotensi menyebabkan serangan jantung. Biasanya gejalanya sudah mulai dirasakan selama beberapa minggu sebelumnya, seperti diantaranya adalah nyeri dada hingga sesak napas.

3. Gagal jantung adalah sebuah kondisi dimana otot jantung yang mengalami penebalan karena dipaksa untuk terus menerus memompa darah secara berlebihan. Lama-kelamaan hal ini membuat kinerja jantung menurun, akibatnya terasa beberapa gejala seperti diantaranya adalah pembengkakan yang terjadi di pergelangan tangan, kaki, leher, hingga sesak napas pada penderitanya.

4. Masalah pada mata, selain menyebabkan masalah pada organ vital, ternyata hipertensi ini nantinya juga akan berdampak pada kesehatan mata. Karena aliran darah yang tidak stabil bisa memicu pembuluh darah menyempit, bahkan juga pecah di mata, sehingga nantinya terjadi kebutaan. Penderita hipertensi akan merasakan pandangan mereka lama kelamaan kabur.

5. Masalah pada ginjal, penyempitan pembuluh darah yang terjadi di tubuh akan mempengaruhi aliran darah yang sangat dibutuhkan oleh ginjal dalam bekerja, sehingga jika jumlah yang dialirkan ke organ tersebut kurang, akibatnya terjadi kerusakan ginjal, hingga membuat penderitanya mengalami gagal ginjal. Jika kondisinya sudah seperti ini hanya bisa dilakukan pertolongan dengan jalan cuci darah.

6. Kurang fokus dan sulit untuk mengingat, dampak yang cukup serius juga bisa terjadi karena hipertensi, seperti masalah yang berhubungan dengan perubahan kognitif, mulai dari sering kali lupa, kemudian gangguan fokus, kesulitan untuk mengingat sesuatu. Bahkan terkadang sering kali salah berbicara, hal ini juga sebenarnya menjadi gejala dari penyakit stroke.


Jadi jangan sepelekan tekanan darah Anda, pastikan untuk rajin dalam mengeceknya ke dokter, jika sudah mulai diketahui tekanan darah tinggi tersebut, maka nantinya bisa langsung dilakukan pengobatan sebelum bertambah serius. Penyakit ini bisa membunuh tanpa disadari, apalagi jika tidak segera dilakukan pertolongan, bukan hanya orang dewasa, remaja juga berpotensi terkena penyakit ini karena gaya hidup tidak sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun