Yuk, berkenalan dengan seorang ayah dari 2 bayi kembar yang cantik, Irman. Irman ingin bercerita tentang kesulitan yang ia alami sekarang bersama sang istri. Sekitar 4 bulan yang lalu istrinya melahirkan 2 malaikat cantik, tetapi bayi kembar ini lahir prematur, dengan usia kandungan 32 minggu. Berat masing-masing bayi kembar Irman ini adalah 1,4 kg dan 1,5 kg. Mereka akhirnya memberi nama Aresha dan Arisha.
Aresha dan Arisha lahir dengan BBLSR (Bayi Berat Lahir Sangat Rendah), RDS (Respiratory Distress Syndrome), yaitu sebuah sindrom yang terjadi pada bayi prematur karena imaturitas struktur paru dan insufiensi produksi surfaktan, juga Sepsis Neonatorum (infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru lahir). Namun Tuhan lebih sayang kepada Aresha dan menjemputnya pada usia ke-4 hari, dengan tambahan diagnosis infeksi pada lambung hingga memuntahkan darah.
Tinggal satu harapan bagi Irman dan istrinya, yaitu Arisha yang biasa disapa dengan panggilan Deisha. Tuhan memberikan kekuatan yang luar biasa sehingga ia bisa bertahan hingga usia ke-27 hari dan dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat. Di usia ini Deisha bisa pulang ke rumah dengan sehat dan berat badannya 1,8 kg.
Ternyata ujian dari Tuhan belum selesai sampai di sini, setelah 5 hari kepulangan Deisha, ia harus kembali ke IGD RSHS karena dehidrasi dan Apnea atau berhentinya proses pernapasan dalam waktu singkat, hingga ada yang jangka panjang. Dalam durasi 24 jam, Deisha harus diinkubasi dan Tuhan memberikan keajaiban sehingga ia bisa bernapas sendiri, meski masih harus dibantu dengan oksigen sebanyak 12 liter.
Saat-saat yang menegangkan ketika Deisha berada di IGD dan 4 hari kemudian ia dipindah ke ruangan khusus bayi. Sebelum ia dipindah, dokter sempat memeriksakan dan melihat kepala Deisha yang kembung. Saat itu juga langsung dilakukan USG pertama, hasilnya ia mengidap Hidrosefalus. Irman dan istrinya sontak merasa sangat sedih mendengar bayi mungil mereka menderita penyakit yang berat.
Setelah dirawat selama 2 minggu, Deisha akhirnya bisa pulang dengan catatan dari dokter, bahwa tetap rawat jalan untuk mengobati Hidrosefalus yang diidapnya. Satu bulan setelah Deisha melakukan rawat jalan dan melewati serangkaian tes, mulai dari CT Scan, rontgen, hingga cek darah, akhirnya pada usianya yang ke-3 bulan, ia melakukan operasi pertama. Operasi ini adalah operasi pemasangan VP shunt (Ventriulo-peritoneal shunt), seperti pemasangan selang di kepala Deisha. Puji syukur karena Tuhan melindungi dan menjaga Deisha sepanjang proses operasi dilakukan.
Dalam waktu 2 minggu, Deisha harus melakukan masa pemulihan. Dan setelah masa pemulihan ini, hasil kultur Deisha mengungkapkan bahwa ada infeksi Salmonela pada cairan yang ada di kepalanya. Hal ini pun membuat Deisha harus dioperasi lagi untuk pemasangan EVD (External Ventricular Drain).
Tuhan Yang Maha Baik selalu melindungi Deisha dalam segala tindakan yang harus dilaluinya, saat ini sudah 35 hari sejak Deisha dirawat di rumah sakit. Namun ternyata, EVD ini tidak berfungsi dengan baik karena produksi  cairan dengan yang dikeluarkan tidak seimbang, sehingga kepalanya terus mengalami pembesaran dan harus dilakukan ulang pemasangan EVD-nya.
Semua proses perawatan dan pengobatannya Deisha selalu mereka usahakan, tetapi apalah daya dengan penghasilan pas-pasan orang tuanya yang hanyalah buruh pabrik, menjadi beban berat karena biayanya tidaklah sedikit, bahkan terbilang besar bagi mereka.
Besar harapan Irman dan istrinya, semakin banyak #InsanPeduli yang mau membantu mereka dengan memberikan donasi seikhlasnya dengan klik di sini. Mereka percaya bahwa pertolongan Tuhan itu selalu dekat melalui tangan-tangan #InsanPeduli yang baik hati, dan mereka yakin Deisha bisa sembuh dari penyakit Hidrosefalus yang dideritanya saat ini. Doa dan uluran tangan kamu akan sangat berarti bagi Irman, istrinya, dan terutama Deisha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H