Ibu Siti Khoiriah, seorang single mother berusia 34 tahun dengan satu anak harus berjuang sendiri untuk melawan penyakit serius yang dideritanya sejak tahun 2014. Ibu Khoiriah sudah divonis mengidap Kanker Tiroid selama 4 tahun lebih. Wanita yang biasa disapa dengan Khoiriah ini berasal dari Desa Nibung, Kecamatan Koba Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung. Dengan lokasinya yang jauh ini, membuat Ibu Khoiriah kesulitan untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang memadai, serta tentunya yang ia butuhkan.
Kisah sedih Ibu Khoiriah dimulai pada tahun 2014, pada saat itu ia sudah dirujuk dari rumah sakit yang satu ke rumah sakit lainnya, dan akhirnya ia berakhir dirawat di RSCM Jakarta. Ketika mendapatkan perawatan di RSCM, dilakukan serangkaian pemeriksaan kepadanya, seperti biopsi, USG, dan rontgen. Lalu pada bulan Mei 2015, dilakukan pengangkatan tiroid melalui operasi.
Kemudian, hasil patologi dari operasinya itu mengungkapkan bahwa Ibu Khoiriah menderita Karsinoma Papiler atau Kanker Tiroid. Ketika dokter mengatakan penyakitnya ini, Ibu Khoiriah sangat terkejut dan rasanya seakan dunia mau kiamat. Ibu Khoiriah sendiri langsung memikirkan bagaimana dengan nasib anaknya, keadaannya saat itu sungguh sangat tidak berdaya.Â
Ibu Khoiriah berasal dari keluarga yang kurang mampu, di mana kedua orang tuanya juga sudah tua. Ia pun memikirkan biaya-biaya pengobatan yang harus dikeluarkannya nanti, khususnya biaya perawatan dan pengobatan yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan, yaitu dari BPJS Kesehatan.
Kesedihan dan penderitaan Ibu Khoiriah semakin menyakitkan saat ia tahu dan divonis oleh dokter bahwa ia harus minum obat seumur hidupnya. Kondisinya sangat memprihatinkan dan sekarang Ibu Khoiriah sudah tidak memiliki kelenjar tiroid karena sudah diangkat pada operasi sebelumnya, sehingga efeknya justru ke tulang.Â
Tulang-tulang Ibu Khoiriah bermasalah dan akan terasa sakit jika tidak mengonsumsi obat tulang yang diberikan oleh dokter. Sekujur tubuhnya akan terasa keram dan sangat sakit. Terkadang Ibu Khoiriah sampai menangis untuk menahan rasa sakit yang dirasakannya, tetapi ia harus kuat dan semangat menjalani kehidupannya ini.
Ibu Khoiriah mencari nafkah seorang diri, tanpa adanya seorang suami, dan sanak saudara lainnya. Ia harus menghidupi dirinya sendiri dan terutama anaknya yang masih berusia 4 tahun lebih. Ia menopang hidupnya dan anaknya dari hari ke hari tanpa bantuan dari orang lain. Sementara itu, ia tetap harus melakukan pengobatan di RSCM Jakarta.Â
Biaya transportasi dari kampung halaman Ibu Khoiriah ke Jakarta tidak murah, bahkan terbilang sangat mahal baginya. Ditambah, masih ada beberapa obat-obatan yang harganya sangat mahal dan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Sebagai contoh, obat kalsium (obat untuk tulang) yang begitu mahal dan obat untuk tiroidnya.Â
Ibu Khoiriah sangat ketergantungan dengan obat-obatan ini, jika tidak dikonsumsi ia akan merasa sangat lemah dan tidak mampu untuk melakukan apa-apa, bahkan rasa sakitnya juga sangat luar biasa.
Oleh karena itu, sangat besar harapan Ibu Khoiriah agar Bapak, Ibu, dan teman-teman dapat membantunya dengan memberikan sumbangan donasi demi perawatan dan pengobatan yang dijalaninya. Sejak tahun 2015 hingga sekarang, Ibu Khoiriah masih dirawat di RSCM Jakarta.Â