Mohon tunggu...
Pecinta Kompas
Pecinta Kompas Mohon Tunggu... -

Suka Baca Kompas Lewat BlackBerry yang saya beli dari teman seharga Rp650.000. Harganya berbanding lurus dengan kualitasnya. Baterainya cepat lowbat, sering frozen, dan yang paling parah adalah menghabiskan uang buat berlangganan BIS.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrasi Menghina Tuhan

8 Maret 2011   16:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:57 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berhati-hatilah mereka yang sering memakai istilah demokrasi dalam mencapai tujuannya. Apalagi jika menyangkut masalah pemilihan umum; entah itu pemilu presiden, gubernur, bupati, walikota, dll. Demokrasi mengharuskan presiden dipilih oleh suara mayoritas karena mereka beranggapan bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan.

Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya;

http://politik.kompasiana.com/2011/02/24/demokrasi-itu-gak-baik-lho/

http://politik.kompasiana.com/2011/02/26/demokrasi-itu-gak-adil/

bahwa jika penduduk di suatu negara adalah mayoritas pencuri, maka yang akan menjadi presiden barang tentu adalah Raja Maling. Jika kondisinya sudah begini, maka mereka secara tidak langsung mengklaim bahwa Tuhan telah  memilih seorang maling sebagai presiden.

Di Indonesia, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam. Jika analogi tersebut disandingkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka Allah SWT telah memilih seorang "Pak Beye" untuk menjadi seorang presiden. Padahal kita belum tahu di Indonesia mayoritas masyarakatnya seperti apa.

Ada dua kemungkinan yang terjadi, masyarakat Indonesia mayoritas baik atau masyarakat Indonesia mayoritas buruk. Okelah, jika masyarakat Indonesia mayoritas berkelakuan baik. Itu berarti "Pak Beye" adalah cerminan sebagian besar bangsa Indonesia.

Letak permasalahannya adalah jika pilihan yang kedua benar-benar terjadi. Maka dapat disimpulkan Allah SWT telah memilih seseorang yang buruk untuk memimpin bangsa Indonesia ini. Apakah ini bukan sebuah penghinaan terhadap Tuhan?

Ini sangatlah mustahil jika mengingat Allah SWT mengutus Nabi Muhammad sebagai khalifah di muka bumi pada saat sebagian besar masyarakat Arab tergolong jahiliah. Bayangkan jika pada saat itu Nabi dipilih secara demokrasi. Maka akan lahir Nabi Jahiliah. Naudzubillah.

Udah, yach?

Wassalam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun