Presiden kita sepertinya mulai lagi dengan pencitraan. keinginan untuk menolak remisi bagi terpidana koruptor menarik juga untuk ditanggapi. pertama tama saya setuju sekali, enak banget terpidana koruptor yang sudah menyedot kekayaan bangsa ini beberapa waktu yang lalu sungguh seperti jauh dari rasa keadilan. enak banget mereka dapat harta melimpah, jalan2 saat di penjara dll eee masih dapat remisi lagi....
tapi setelah saya pikir2 lagi lebih baik saya TIDAK setuju dengan rencana penghapusan remisi ini. mereka kan sama-sama saja dengan terpidana yang lain. mereka ya mestinya punya hak yang sama dengan terpidana lain. mereka juga manusia (ketika jadi narapidana). mereka mungkin bukan manusia saat jadi koruptor. mereka mungkin vampir (kata arswendo) yang menyedot darah rakyat bangsa indonesia. tapi begitu mereka napi status mereka sama dengan napi pemerkosa, pembunuh, pemalak terminal bis ataupun orang2 yang mungkin korban peradilan sesat (kata kick andy), ataupun maling besar samapai maling ayam sekalipun. yang pasti mereka narapidana pesakitan. seperti halnya manusia biasa di luar bui, setiap manusia punya hak dan kwajiban yang sama. jadi kalau sama2 napi kenapa dibeda2kan haknya.
SAYA TETAP SETUJU REMISI MASIH ADA SEBAGAI HADIAH DARI PERILAKU YANG BAIK SELAMA LAPAS
HIDUP Napi
HIDUP Napi
HIDUP Napi
HIDUP Napi
HIDUP Napi
tapi yang saya tidak setuju adalah keadilan penentuan hukumnya
kalau maling ayam (senilai 20 ribuan) hukumnya 3 bulan maka berapapun yang terbukti dikorupsi oleh koruptor maka dikonversi saja...
misal korupsinya 3 juta maka hukumannya menjadi 2juta/20rb x3 bulan = 300bulan
kala korupsinya 20 juta hukumannya 3000 bulan (saya sarankan kalau yang terpidana 3000 bulan, jika muslim jangan samapai ketinggal 3 x bertemu dengan lailatul qodr agar bisa menebus kesalahan 3000 bulan dengan ibadah 3 x 1000 bulan)
jika korupsinya 200 juta maka hukumannya menjadi 30.000 bulan (saya nggak punya saran untuk terpidana ini)
jika korupsinya 2000juta atau 2 milyar maka hukumannya ya 300.000bulan (udahlah remisi jangan dihalang-halangi aja tiap tahun tetap aja akan mati di penjara)
jadi
HIDUP REMISI
HIDUP REMISI
HIDUP REMISI
HIDUP REMISI
merdeka,
kita mesti merdeka dengan keadilan
jika para pemimpin kita cuma bisa reaktif dari gejolak yang ada dimasyarakat, kapan konsep2 penyelesaian masalah bangsa ini akan bermunculan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI