Mohon tunggu...
Falahul Firdaus Adika Putri
Falahul Firdaus Adika Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Berbenah Menyembuhkan Diri dari Patah Hati: Pertama, Kedua, dan Ketiga

13 Mei 2023   21:44 Diperbarui: 13 Mei 2023   21:46 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Setiap manusia diciptakan dengan memiliki beragam berperasaan yang tentunya tidak sama antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Dari beragam perasaan yang dimiliki oleh manusia, perasaan patah hati menjadi salah satu perasaan yang sangat dibenci manusia. Patah hati merupakan istilah metafora yang dialami oleh manusia dari rasa sedih ketika mengalami suatu hal yang menghancurkan perasaannya secara hebat.

Patah hati sendiri disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena dikecewakan, dilupakan atau ditinggalkan oleh seseorang yang sangat disanyangi. Dampak dari hal tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma, tidak bergairah dalam menjalani kehidupan atau bahkan lebih parahnya lagi bisa menyebabkan seseorang berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya.

Pada faktanya, patah hati sering disebabkan karena kekecewaan terhadap orang terdekat. Dalam hal ini, dapat digolongkan menjadi tiga, antara lain:

1. Patah hati pertama

Patah hati pertama merupakan patah hati yang berasal dari lingkungan pertama seseorang, yaitu keluarga. Pada patah hati pertama, anaklah yang biasa mengalaminya. Hal tersebut dikarenakan orang tua yang selalu menuntut anak untuk sempurna dan berakhir seorang anak yang merasa tertekan.

Selain itu, saat masa pertumbuhan menuju proses pendewasaan atau saat anak biasanya mengalami hal terberat dalam hidupnya, mereka tak mendapatkan dukungan dari keluarganya dan bahkan justru tuntutanlah yang mereka dapatkan dengan harapan jika ia menjadi orang yang membanggakan dan meraih kesuksesan. Namun, orang tua seakan buta dengan apa yang mereka bebankan kepada anak mereka, hingga tanpa sadar hal itu membuat sang anak mengalami rasa ketidaknyamanan terhadap keluarganya sendiri.

"Keluarga yang harusnya menjadi rumah ternyata hanya tempat singgah dan bahkan tak ramah untuk dijadikan petunjuk arah"

Mungkin ungkapan seperti itulah yang bisa dijadikan sebagai penggambaran terhadap orang yang mengalami patah hati pertama ini. Maksud dari ungkapan tersebut adalah keluarga yang harusnya menjadi tempat ternyaman, justru menjadi tempat yang menyeramkan dan keluarga yang harusnya dijadikan pandangan hidup untuk kedepannya, justru membutakan arah dan membuat seseorang tersesat, serta kebingungan dengan tujuan hidupnya sendiri.

2. Patah hati kedua

Patah hati kedua didapatkan dari pasangan. Ketika seseorang tidak merasakan kenyamanan di lingkungan pertamanya, biasanya dia akan mencari kebahagiaannya di lingkungan lain. Contohnya adalah dengan pasangannya. Namun, sayangnya tak sedikit juga pasangan yang berkhianat dengan pasangannya sendiri. Sehingga membuat seseorang yang sedang mencari kenyamanan di lingkungan lain itu lagi-lagi mengalami patah hati.

Bukan hanya itu, pasangan yang diharapkan bisa menjadi tempat untuk berbagi beban berat yang dialami, justru menambah beban itu semakin berat. Pasangan yang diharapkan bisa menjadi seseorang yang penuh dengan dukungan, justru menjatuhkan semakin terperosok ke dalam luka. Hingga menyebabkan seseorang mengalami patah hati yang kedua kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun