Hmi Dhamasraya Dampingi Masyarakat Pembuatan Pupuk Organik Poml Nt 45
KOTO HILALANG- (8/6/12)
Sulitnya dan mahalnya pupuk kimia sangat terasa oleh petani yang berada di daerah koto hilalang. Karena keadaan tersebut organisasi himpunan mahasiswa terjun langsung untuk melakukan demo pupuk organik POML NT 45 dengan metode bioteknologi total organik.
Pembuat pupuk organik majemuk lengkap POML kali ini te tempatkan di salah satu pengurus gapoktan sa iyo koto hilalang ini. Pembuatan pupuk POML NT 45 ini sebenarnya sudah lama di lakukan oleh para alumni hmi dan consultan PT. NAN TEMBO sebagai upaya ats sulitnya petani mendapatkan pupuk dengan mutu yang sangat tinggi.
Pembuatan pupuk POML sebenarnya sangat mudah karena hanya membutuhkan waktu kurang lebih 50 jam berbeda dengan pupuk organik lainya, serta bahan yang digunakan sangat mudah dan sangat dimiliki oleh petani di sini yaitu kotoran ternak, abu sekam, dedek serta menggunakan bioteknologi non kimia yaitu NT 45 yang di produksi di sumatera barat.
Kegiatan ini langsung di fasilitasi oelh Pebriyansah aktivis HMI dan Juga consultant pada pusat pendidikan dan pelatihan bioteknologi NT 45 sumbar. Dia mengatakan “potensi masyarakat di daerah ini sangat banyak memiliki kotoran ternak, yang merupakan bahan dasar untuk membuat pupuk organik ini, apalagi masyarakat daerah ini mayoritas adalah petani yang sangat membutuhkan keberadaan pupuk dalam rangaka kegiatan pertania, apalagi dapat di produksi sendiri.
Kriswandi salah seorang pengurus gapoktan jamin saiyo mengatakan” sangat mendukung sekalai kegiatan ini karenqa para petani didaerah ini sangat membutuhkan sekali pupuk ini dan pengunaan bioteknologi untuk peternakan dan pertanian lainya”, tandasnya.
Direktur eksekutif Perkumpulan PEDULI Pandong Spenra sangat mendukung sekali kegiatan yang di lakukan oleh para aktivis HMI dan kelompok tani di sini. “mahasiswa yang biasanya melakaukan demo namun kini bisa juga membuat pupuk organik bersama-sama masyarakat.
“saya sangat berharap kegiatan ini terus dapat di jalankan di dharmasraya ini karena daerah ini merupakan daerah pertanian apalagi teknologi yang di kembangkan total organik yang sangat ramah lingkungan”,ungkapnya.
Pembuatan perdana pupuk POML NT 45 ini tahap awal dilakukan sebanyak 2 ton pupuk jadinya nantinya dengan waktu hanya 50 jam atau 3 hari dan dapat terus di lakukan dan tersosialisai di daerah ini karena keberadan pupuk kimia sangat mahal dan tidak ramah dengan lingkungan.
Lebih lanjut Rio Saputra aktivis HMI Dhamasraya mengatakan”kami kader HMI akan melakukan pendampingan kepada Ibu-Ibu PKK yang ada di sekitar Irigasi untuk dapat melakukan penanaman sayur organik yang dapat di produksi sendiri,”tandasnya.
Terakhir harapan kedepan pertaniaqn organik ini agar mudah di manfaatkan masyarakat di daerah ini karena proses kegiatan pertanian total organik di rancang sangat mudah di lakaukan petani dan sangat ramah lingkungan, serta aktivis dari HMI terus dapat melakaukan misi keumatanya.(PEB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H