Sahabat, akan saya sajikan sebuah kisah yang terkenal, Nabi Isa dan Orang Linglung. Kisah ini menggiring kita agar menerima apa yang menjadi batasan dalam kemampuan kita, setiap kita bergerak, katakanlah, kalau tidak atas diri-Nya pastilah membuahkan hasil yang buruk, karena, kemampuan seorang ambisius, rakus, arogan dan sombong itu dari intuisi Ego dan bisa menjadi sebuah dogma yang kaku. Hal itu sangat bertentangan dengan kehendak Yang Kuasa.
Diceritakan oleh Seorang Penyair terkemuka, Rumi:
pada hari itu, Nabi Isa, berpergian di padang pasir yang jaraknya dekat Baitul mukadis bersama
sekelompok orang dengan Kepentingkan Ego yang tinggi. Mereka memelas agar Nabi Isa memberitahu ucapan Rahasia yang sering dipergunakannya untuk menghidupkan orang meninggal.
Nabi Isa berkata, "Kalau Aku berkata tentang rahasia itu padamu, Aku khawatir kau akan salah dalam mempergunakannya."
Mereka menerima nasihat itu. Akan tetapi karena kuatnya Ego, mereka tetap memaksa.
Mereka berkata, "Oh Putra Maryam, kami siap untuk pengetahuan Ilahi seperti itu; dengan itu, akan menambah kekuatan iman kami."
Nabi Isa mendengar ucapan mereka. Dengan bijak berkata "Kalian sungguh tidak memahami tentang apa yang kalian minta," katanya. Karena semakin mendesaknya keingingan mereka diberitahukannya juga Kata Rahasia itu. Setelahnya, orang-orang tersebut berjalan ke tempat yang terlantar. Mereka melihat seonggok tulang bersih memutih.
Rasa penasaran akan Keampuhan Kata itu tak bisa dibendung oleh mereka."Mari kita uji Kata itu," Ujar mereka, Dan diucapkanlah Kata itu. Tak selang lama setelah Kata itu diucapkan, tulang belulang itupun segera terbungkus sebuah daging dan menjelma menjadi seekor binatang liar lapar, kemudian mencakar dan merobek mereka sampai menjadi serpihan daging, dan dimakamkan daging orang-orang tersebut.
Mereka yang dianugerahi nalar akan mengerti. Mereka yang nalarnya terbatas bisa belajar melalui kisah ini.
Sumber;
http://mediakisah.blogspot.com/2015/02/nabi-isa-dan-orang-linglung-kisah.html
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI