Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Syukurlah Mobil Kepresidenan Sudah Dikembalikan SBY ; 'Case Closed'

22 Maret 2017   19:20 Diperbarui: 22 Maret 2017   19:52 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar : http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/r1-mobil_20150429_134236.jpg"][/caption]

Mobil kepresiden yang dipinjam SBY, walau tanpa surat resmi dan sifatnya lisan, akhirnya dikemblikan ke sekretarian negara. Kali ini pengembalian dengan surat, yakni berita acara, (sumber kompas.com).

Dengan surat berita acara itu prosesi pengembalian jadi sah. Namun apakah soal peminjaman (secara lisan) dianggap sah?. Tak perlu risau, yang penting sudah dikembalikan. Oh, ya begitukah? Sebaiknya begitu.

Dengan telah dikembalikannya mobil, maka 'ribut' soal mobil kepresidenan yang dipakai SBY semoga berakhir dan tidak merembet kemana-mana. Apalagi bila sampai ke peningkatan 'suhu' politik antara Jokowi dengan SBY. Bapak kita, SBY pun beberapa waktu lalu sudah ketemu sahabatnya yakni Jokowi untuk curhat dan blak-blakan. Apakah soal pinjem mobil bagian dari curhat? Hanya mereka berdua dan Tuhan yang tahu. Bapak kita SBY sudah lega usai curhat, habis bertemu sudah foto-foto, jadi semua baik-baik saja.

Jangan sampai masalah mobil kepresidena, membuat sinetron politik kemarin (masa pilkada DKI) berlanjut dan jadi telenovela politik babak baru yang mengharu biru menguras energi melankolis bangsa. Bisa bikin pusing beibeh....heuheuheu! Masih banyak hal lain yang harus dipikirkan dan dikerjakan.

Soal prosedur peminjaman yang tidak baku (non adminstratif) dan lamanya peminjaman oleh SBY biarlah diselesaikan secara 'kekeluargaan' ala elit politik dalam tempo sesingkat-singkatnya. Semua sudah diberitakan, kalau pun ada 'sangsi' karena dianggap 'wanprosedur' biarlah publik yang menilainya. Setelah menilai, simpan penilaian dalam hati, kemudian duduk manis menyimak program pembangunan, atau kembali bekerja. Bagi yang mau duduk manis menyimak akan saya beri hadiah (gambar) sepeda...heuheuheu!

--------

Referensi berita : Satu ; Dua ; Tiga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun