Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Suara Hati Kambing di Politik Pilgub DKI

5 Agustus 2016   11:54 Diperbarui: 5 Agustus 2016   12:15 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ; http://4.bp.blogspot.com

Saya adalah kambing. Sampai saat ini tetap kambing sesuai komitmen awal sebagai kambing. Biarpun kambing, tapi saya tidak mau berpindah menjadi banteng, elang, tikus, pohon beringin, matahari, apalagi jadi kecoa. Saya jaga gengsi. Saya tidak mau melanggar marwah kekambingan saya.

Habitat asli saya di kandang kambing atau di padang rumput bersama gembala kambing, bukan di politik. Tetapi entah kenapa om-om politik suka sekali ngajak saya ke habitatnya. Lucunya, mereka berniat membedakin saya jadi kontestan politik. Herannya, mereka tidak malu! Apakah mereka sudah tidak mampu ereksi sehingga mengajak saya masuk politik?

Tentu saja sebagai kambing, saya tertawa ala kambing. Begitu pragmatis dan kacaunya cara berpikir om-om politik. Mereka kalau bingung lebih oon dari kambing oon. Percuma dong berbekal pengalaman politik yang hebat kalau ujung-ujungnya menyodorkan saya jadi gubernur. Apa kata admin Kompasiana nanti? Saya kan bisa tersipu malu.

Saat ini saya sedang mengajukan Uji Materi ke MK (Mahkamah Kambing) agar bedak untuk saya diberikan saja kepada om-om politik yang mencoba membawa saya ke habitat politik. Jadi secara undang-undang mereka harus berbedak. Kalau tidak mau, maka secara undang-undang para om-om politik itu harus diubah jadi Kambing. Dengan begitu, saya sebagai kambing bisa sah mengajarkan mereka berpolitik yang benar ala Kambing. Ingat! Saya komit di habitat saya saja, bukan habitat manusia. Paham? 

Pebrianov
(Kompasianer yang Berubah jadi Kambing)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun