Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Sebab Saya Menulis Tanpa Celana

20 September 2016   20:21 Diperbarui: 20 September 2016   21:05 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; https://img.okezone.com/content/2012/08/01/214/671761/PLnuFGTbvN.jpg"][/caption]

Yang terhormat pak Lurah Kompasiana, dan  istrinya yang cantik yang saya sayangi.
Yang terhormat pak RT Kompasiana, dan istrinya yang sexy yang saya cintai.
Yang terhormat Mbak Admin Kompasiana, dan  cowoknya yang ogah saya cintai. Cukup salam tongkat komando, bro...
Yang terhormat Mas Admin Kompasiana, serta ceweknya yang cantik dan seksi yang saya cintai dan sayangi.
Yang saya muliakan seluruh Pembaca Kompasiana, baik yang pakai celana, atau pun tidak pakai celana.

Selamat malam dan salam sejahtera untuk saya semua.

Sebelum saya memulai artikel ini, ijinkanlah saya bercerita sedikit.

Ada seorang anak kecil, lucu, imut-imut, cerdas, lincah dan penuh energik. Kalau dikatakan hiperaktif tidak juga. Si anak masih bisa dikendalikan dan mau mendengar nasehat leluhur yakni ; "Bersukarialah dengan huruf, kata, dan kalimat. Namun jangan ambil milik Tuhan. Dan berikanlah yang menjadi hak Raja (Pemimpin)."

Saking energiknya si Anak kecil itu, dia suka naik ke atas meja. Dan seringkali pula berlama-lama di bawah kolong meja. Di sana dia menikmati dunianya sebagai anak kecil. Dia paham dirinya anak kecil.

Satu hal yang seringkali membuat orang heran, kenapa anak itu seringkali tidak memakai celana? Tentu saja mereka kasihan. Bisa-bisa si Anak masuk angin. Atau justru anunya bisa Nganu. Selain itu sangat tak estetis kalau tanpa celana.

Suatu ketika, karena penisaran pak RT mendatangi orang tua si Anak. Namanya adalah Bu Kata dan  Pak Aksara.

" Bu, kenapa anak ibu tidak dipakaikan celana? Kasihan bu, nanti masuk angin. Selain itu melanggar UU pornografi. Nanti bisa ditegur KPAI. Seorang atlit renang PON yang pakai pakaian renang saja harus diblur tubuhnya saat siaran lomba renang. Lha, anak Ibu kok kemana-mana tak pakai celana?"

Demi menghormati suaminya, pak Aksara yang kebetulan ada di sampingnya yang sedang senyum-senyum mesum, Bu Kata menjawab ;

"Paka RT yang saya hormati, memang sengaja anak saya tidak saya pakaikan celana. Lha, apa tidak capek saya pak...anak saya itu suka pipis sembarangan tanpa memberi tahu. Saat di parkiran sia pipis, saat nunggu makan dihidangkan dia pipis. Saat nonton tivi dia pipis, saat lihat temannya bermain dia pipis, saat menunggu saya masak dia pipis, saat kena macet dijalan dia pipis. Saat dia pipis dia pun pipis. Dalam satu hari dia bisa pipis berkali-kali tanpa direncanakan. Asal tidak sibuk lompat-lompat dia pipis. Saya jadi capek dan bosan harus ganti celananya, pak"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun