Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Ndak Mau Macam-macam di Kompasiana

2 Mei 2016   20:57 Diperbarui: 2 Mei 2016   21:15 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Kompasiana II sumber gambar ; Kompasiana.com"][/caption]

Saya ndak mau macam-macam di sini. Kuatir. Takut. Walau sering dibikin gemes, gregetan dan gatel.

Kompasiana kini serem. Entah apa sebabnya. Mungkin makin banyak dihuni mahluk astral. Tahu kan apa itu mahluk astral? Kalau tak tahu, nonton saja di Tipi kalau malam Jum'at. Ada acara khusus manusia main-main dengan mahluk astral pakai perangkat digital. Saya sih ndak berani. Karena saya lelaki pemalu.

Mungkin karena keseringan main-main dengan perangkat digital, mahluk astralnya jadi imun, atau tak takut dengan manusia. Celakanya lagi, mahluk itu pindah ke perangkat digital lain, salah satunya di Kompasiana. Tapi anda jangan percaya seratus persen.

Itu hanya dugaan saya saja. Lagipula, saya adalah pembohong besar. Cuma harus diingat, tidak semua pembohong besar yang tidak bisa dipercaya sepenuhnya.

Apapun itu, kini saya ndak berani macam-macam di Kompasiana. Rasa takut mengalahkan rasa strawberry dan saya sayange. Bukan Sange! Kalau itu sih saya masih berani.

Saya ndak berani macam-macam di Kompasiana. Beberapa tulisan saya coba posting di sini, tidak muncul! Lenyap begitu saja. Jadi, wajar dong saya takut dan tak berani macam-macam di Kompasiana. Saya kuatir kuatir kesombongan saya juga hilang. Padahal itulah bekal utama saya di Kompasiana selama ini. Mohon bantu saya, jangan buka rahasia ini pada mahluk astral.

-------

Pebrianov3/05/2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun