Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rindu Gelap Terakhirku untuk Desol

30 September 2015   01:40 Diperbarui: 30 September 2015   03:57 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="suber gambar ; http://2.bp.blogspot.com/s1600/missing+u.jpg"][/caption]

Des.....
Ketika pertama masuk ke kegelapan, aku ketakutan. Tak ada yang tahu. Iblis pun kubohongi. Semua kubungkus dengan kebengisan. Layaknya iblis dari cerita kematian.

Dalam gelap itu, kepadaku pekat berhamba. Dibawakannya aku sepi. Disajikannya amis darah. Dilumurinya hatiku dengan lendir kental. Kuhirup lembab sepanjang waktu. Aku pun menjadi raja kegelapan.

Itu dulu, Des....
Kala kedigdayaanku menggema. Penuh gelombang kesombongan. Amplitudonya merontokkan tulang-tulang kemunafikan.

Itu dulu, Des...
Kala sarenade pilu tak pernah lepas di gendang telingaku. Setiap waktu. Mengiring barisan keranda di ruang kematian rasa.

Kini tidak, Des..
Setelah kutemukan kau di sudut sepi. Merunduk. Rambut menjuntai. Mata bengis kepenuhan sepi. Bibir merah terbuka, bersapa lekuk garis bangir pesonamu.

[caption caption="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTukXGyc1s2Uaj30MOkFYc0vn07o3Wyr304O6pTl3mEQrCQbwxHAQ"]

[/caption]

Ha ha ha ha !

IbIis memang nakal, Des...diputarnya jarum waktu. Untuk aku menjungkit sigap belatimu.

Ha ha ha !

Berkelebatlah sejuta kunang-kunang neraka di garis tengah belatimu. Menghidupkan cahaya. Menelanjangi mata pesonamu, yang coba kau sembunyikan di balik gerai rambut kelam mu !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun