Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Persib Juara, Jalanan Milik Bobotoh

18 Oktober 2015   23:55 Diperbarui: 19 Oktober 2015   00:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="bobotoh pawai || dok.pribadi"][/caption]

Usai peluit wasit pertandingan berakhir, Persib secara Sah mengakhiri pertandingan. Artinya Juara !

Walau bertandingnya di Jakarta, tapi pesta nyatanya justru di Bandung, kandang Persib sesungguhnya.

Begitu juara, kontan jalan jadi ramai oleh para pendukung Persib. Mereka bersuka ria. Mereka menguasai jalanan. Jalanan bukan milik umum lagi, tapi milik mereka. Motor digeber sesuka hati, bergerombol, terompet bersautan. Memacet. Memblokir jalur normal. Teriakan dan suara Memekak telinga. Suasana gembira bercampur horor. Ketakutan akan sesuatu.

Tak ada om polisi yang berani mengatur. Karena malam ini, jalanan milik Bobotoh Persib. Mungkin mereka takut, atau ikut larut dalam sukacita. Atau lupa. Atau dan atau...

Cuma masalahnya, aku tak bisa pulang ke rumah. Masih terdampar di Stasiun Bandung. No taksi, kecuali ojek seharga duakali taksi. "Macet pak, jadi harga spesial malam ini." Cuma bedanya, tak pakai telor, saos atau sayur kol. Hanya cuaca dingin malam.

Persib Juara, aku senang. Tapi aku tertahan lama di sini. Dan, dompetku dibikinnya koyak dalam untuk pulang.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun