[caption caption="https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2016/09/22/757099/670x335/ahok-sebut-sby-turun-gunung-urus-pilgub-dki-jadi-berasa-pilpres.jpg"][/caption]Hingga saat ini Indonesia memiliki 34 propinsi, itu artinya ada 34 gubernur memimpin masing-masing provinsi yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Mereka dipilih rakyat di wilayahnya setiap lima tahun lewat Pilgub sebagai pesta demokrasi rakyat provinsi tersebut. Dari semua pesta demokrasi itu hanya provinsi DKI Jakarta yang bikin heboh seluruh negeri ini.
Kenapa Spesial?
Agenda Pilgub DKI2017 merupakan pesta demokrasi yang memiliki Aroma dan Rasa Pilpres. Hal ini tidak dimiliki oleh 33 provinsi lain di Indonesia.
Terciptanya aroma dan rasa Pilpres disebabkan sejumlah faktor yang saling terkait membentuk jaring. Seringkali tidak bisa diketahui posisi simpul awal jaringannya karena telihat sebangun dan dan setara.
Adapun faktor-faktor tersebut :Â
Pertama, Sebagai ibukota negara, provinsi DKI Jakarta merupakan pusat kekuasaan negeri ini. Selain itu jadi etalase negara Indonesia di mata Internasional. Kebijakan pemerintahan provinsi DKI Jakarta terkait langsung kelancaran pelayanan dan penyelenggaraan negara Indonesia beserta aneka kepentingan yang menyertainya. Karena itu secara politis posisi Jakarta sangat vital sehingga jadi medan magnet yang menarik para politikus nasional masuk ke dalam ruangnya.
Seorang gubernur DKI Jakarta harus mampu menampilkan wilayahnya sebagai etalase negara, dan pusat kekuasaan serta pemerintahan Indonesia. Visi pembangunan gubernur DKI Jakarta sejatinya mengarah pada eksistensi negara Indonesia di pergaulan dunia Internasional, dan bukan hanya pada tingkat nasional. Oleh karena itu ketika diadakan pemilihan gubernur DKI Jakarta, maka seluruh rakyat ingin mengetahui siapa calon gubernur yang dianggap mampu mengemban tugas besar tersebut.
Rakyat seluruh Indonesia punya kepentingan harkat dan martabatnya diangkat lewat kebijakan Gubernur DKI di Ibukota Negara. Disini, kembali elit politik nasional hingga Presiden menyimak dan 'terlibat' pada Pilgub DKI.
[caption caption="sumber gambar II http://rmol.co/images/berita/normal/725597_08002704062016_ahok-yusril.jpg"]
Kedua, Blow-up oleh MediaÂ
Posisi penting Jakarta dan besarnya keingintahuan rakyat Indonesia perihal gubernur Jakarta merupakan market berita yang besar, seksi dan menguntungkan dunia media. Maka media mengemas serangkaian pemberitaan yang tak putus tentang Pilgub DKI sejak jauh hari-bisa dua atau tiga tahun sebelum hari H pemilihan dan pasca pemilihan.