Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Koin untuk Australia: Buah Pepaya Berdaun Sirih

23 Februari 2015   19:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:39 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_370233" align="aligncenter" width="541" caption="gambar : Koin untuk Australia ; Buah Pepaya Berdaun Sirih"][/caption]

Sangat menarik respon sebagian masyarakat di Aceh dan beberapa Kota besar menanggapi 'hinaan' oleh Tonny Abbott-PM Australia.

Dalam usaha lobby membebaskan dua warganya Abbot mengingatkan Indonesia bahwa Australia telah berjasa besar pada musibah kemanusian terbesar abad ini yakni Tsunami Aceh.

Beberapa interpretasi muncul, diantaranya ; Australia seakan tidak iklas membantu, Indonesia seolah tidak tahu berbalas budi, Indonesia seolah punya 'hutang' nyawa yang harus dibayarkan segera, dan banyak lagi interpretasi kalau mau di uraikan.

Kontan saja pernyataan Abbot dianggap menghina Indonesia, seolah-salah satunya - Indonesia tak bisa membalas budi baik Australia.

Karena konteks 'Indonesia dihina' Maka reaksi pun muncul secara masif, kental dan mengemuka dalam bentuk'hinaan' pula. Abbot mendapatkan reaksi balik yang keras yang bahkan mungkin tak pernah dia kira sebelumnya.

Banyak cara menghina balik. Kalau di media sosial tak terhitung sumpah serapah orang Indonesia kepada Australia. Namun belum diketahui apakah banyak orang Australia juga melakukan hal yang sama, sehingga apple to apple terjadi saling sumpah serapah.

Selain melakukan sumpah serapah, mengumpulkan koin juga sebuah raksi menghina dengan kadar tertentu. Boleh dikatakan ini cara halus, tapi cukup menikam dalam.

Cara mengumpulkan koin secara masal dan 'terorganisir' sebenarnya muncul belakangan ini. Hal itu merupakan budaya baru yang 'penuh muatan komodifikasi'. Awalnya dua dimensi menjadi multi dimensi. Awalnya bermaksud 'baik' yakni gotong royong (saweran) untuk membantu orang susah atau untuk kas bersama menjadi multi maksud yang cenderung anti thesis ; 'tidak baik'

Dalam budaya-budaya tradisional di nusantara bila seseorang dihina secara materi hampir tidak pernah dengan cara membangun kekuatan massa dengan cara mengumpulkan koin. Biasanya ada acara adat musyawarah.

[caption id="attachment_370236" align="aligncenter" width="430" caption="sumber gambar ; http://baltyra.com/wp-content/uploads/2011/06/pohon-pepaya.jpg"]

1424669674707068430
1424669674707068430
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun