[caption caption="Ilustrasi, sumber gambar : https://1.bp.blogspot.com/-HdjFvEutnOM/UTjyrs1gUoI/AAAAAAAAEvM/pXZMCYN0lO0/s1600/Abstract+Paintings+Wallpapers.jpg"][/caption]Mahar kini sedang disebut-sebut banyak orang di kampung. Ada apa? Bukankah selama ini dia baik-baik saja? Apakah dia sudah hilang, atau mati?
Beragam pergunjingan tentang Mahar. Entah mana yang benar, setiap orang kampung berusaha mengemukakan pedapatnya. Dari orang pintar sekolah, pintar berdagang, pintar menerawang, pintar membaca kitab suci sampai orang gemblung punya pendapat sendiri. Mereka berdebat seolah-olah pernah melihat Mahar, tapi Mahar tak juga bisa ketemu.
Minggu lalu sebelum ramai dibicarakan orang, Mahar tenang-tenang saja di tempatnya. Tak ada yang mempersoalkan secara terang-terangan, karena “Mahar mah emang gitu orangnya...”. Setiap orang kampung sangat memakluminya. Bagi mereka, asal tidak bikin ribut biarkan saja Mahar di situ. Ada juga yang ingin mempermasalahkannya namun enggan karena malu atau takut. Nanti ditanya-tanya kepala kampung beserta jajaran anak buahnya tentang maksud dan tujuan mempermasalahkan Mahar yang duduk manis. Ditanya-tanya seperti itu bisa bikin pusing kepala. Bisa dituduh mengacaukan suasana kampung yang sudah tenang bersama Mahar.
Ada juga bisik-bisik oleh sejumlah orang yang pernah akrab dengan Mahar. Itu pun dilakukan sembunyi-sembunyi. Mereka malu kalau pernah berteman dengan Mahar. Nanti dikira bukan orang baik-baik karena Mahar dianggap tidak baik.
[caption caption="Ilustrasi, sumber gambar : media.viva.co.id/thumbs2/2011/07/07/115548_sketsa-pensil-picasso-yang-hilang-_663_498.JPG"]
Kini Mahar dan Sara seperti jadi primadona kampung karena terus dibicarakan. Keduanya menjadi seleb tak kalah tenar dengan artis dangdut yang sering manggung di kampung dan komplek lokalisasi tepi kali di ujung kampung. Setiap orang jadi tahu siapa Mahar dan Sara. Tapi anehnya, tak satupun mau mengakui bahwa mereka pernah dekat dengan dengan Mahar dan Sara, terlebih para tokoh di kampung. Mereka malu ! Bila ketahuan pernah dekat Sara nanti kira Genit dan Ganjen. Dan bila pernah dekat dengan Mahar nanti dianggap LGBT. Bisa-bisa orang kampung marah dan mengarak mereka tanpa celana. Makin maluu !
Ahh, Mahar dan Sara mah memang gitu orangnya....
Selamat week end
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H