Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Inilah Kompasianer yang Saya Rekomendasikan Memenangkan Kompasianival2015

2 September 2015   10:38 Diperbarui: 2 September 2015   10:38 1649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ajang Kompasianival2015 masih beberapa bulan lagi, namun gaungnya sudah mulai terdengar sejak sekarang. Ajang itu dianggap bergengsi karena akan dihadiri orang penting di negeri ini yakni Jokowi.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pemilihan Kompasianer terbaik. Beberapa kompasianer mengupas tentang ini. Namun tampaknya masih malu-malu menunjuk nama secara pasti.

Beberapa Kompasianer hanya menggadang-gadang beberapa calon pemenang, bukan langsung menunjuk satu nama. Kali ini Berbeda dengan saya.

Sebagai profesor yang mengaku-ngaku diri sebagai Kompasianer Hebat...eehh..kewalik...maksudnya saya Kompasianer yang secara sombong dan arogan merasa diri hebat dan mengaku-ngaku diri Profesor Komp, dengan ini merekomendasikan Satu orang. Namanya ; Desol !

Desol akan menjadi yang terbaik dari semua yang terbaik di Kompasiana selama satu tahun ini. Tahun 2015 adalah milik Desol !

[caption caption="http://media.viva.co.id/images/2012/09/14/171081_bibir-dengan-lipstik-merah.jpg"]

[/caption]

Saya merekomendasikan Desol melalui pergulatan batin yang cukup hebat, mengingat ini merupakan pertaruhan integritas saya sebagai Kompasianer sombong bin arogan.

Pergulatan batin itu sampai membuat saya berdarah-darah, tercabik-cabik, lelah dan dehidrasi, terengah-engah sampai melenguh, dan telah membuat saya menderita dalam kesukacitaan yang luar biasa. Namun itu saya lakukan demi kejayaan Kompasiana tercinta ini. Heuheuheu..

Didalam pergulatan itulah, akhirnya menjadikan Keputusan ini menjadi matang. Dan, saya sajikan secara telanjang di nampan Pembaca Kompasiana yang tersebar di seluruh dunia dan alam ghaib.
Kenapa sampai ke alam ghaib ?
Karena pembaca Desol memang tersebar sampai ke alam ghaib, dan inilah yang tak dimiliki para Kompasianer hebat lainnya.

Secara kebetulan saya bersama Desol telah melakukan tour of dutty yang heroik ke sana, yang membuat bangun para Kompasianer penidur, membuat jantung para Kompasianer meleleh dan hampir copot di rutinitas mereka.

[caption caption="https://assets.kompas.com/data/photo/2014/11/20/1933347Kompasianival-Logo-Socmed-780x390.jpg"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun