Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Daftar Kandidat Pemenang Kompasiana Awards 2016

8 September 2016   08:05 Diperbarui: 8 September 2016   10:27 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianival.kompasiana.com

Kompasianival 2016 sudah semakin dekat. Salah satu acara puncak hajatan akbar itu adalah pemberian penghargaan Kompasianer yang memiliki kontribusi dan prestasi kepenulisan di Kompasiana sepanjang rentang tahun 2016. Pemberian penghargaan ini adalah tradisi tiap tahun, dengan maksud meningkatkan semangat menulis para kompasianer untuk terus bersumbangsihnya pada dunia menulis.

Pemberian penghargaan mencakup 5 kategori, yakni Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best in Fiction, Best in Specific Interest. Dan nantinya akan dipilih satu nama Kompasianer sebagai People's Choice.

Setelah melalui proses seleksi yang panjang dan alot, maka didapatakanlah 7 orang kandidat pada masing-masing kategori. Mereka dianggap memiliki peluang yang sama besarnya untuk memenangkan masing-masing kategori.

Kenapa dipilih 7 kandidat untuk masing-masing kategori? Alasannya adalah dalam satu minggu ada tujuh hari. Jadi juri bekerja selama 7 hari dalam seminggu. Ini sudah pakemnya.Juei bekerja keras tanpa hari libur demi Kompasiana. Hebat, kan? Heu heu heu...

Dewan Juri 

Proses penilaian kandidat melibatkan pakar ahli di bidang masing-masing kategori, yakni ; pakar ilmu Kompasianalogi DR. Beta, Prof. Gue, Prof. Ane. Guru Besar Spiritual Kompasiana ; Prof. Kulo, Prof. I Am, dan Prof. Me. Sementara juri penyanggah yang ahli dibidang chelanalogi dari Antartika, yakni Prof. Aku dan Prof. Myself. Selain itu ada Juri tamu yakni Mukidi.

Metode dan Proses Penilaian

Untuk menjaga obyektifitas penilaian, metode yang digunakan juga sahih dan transparan. Caranya, semua nama Kompasianer dikumpulkan kemudian disaring menggunakan penyaring bubuk kopi yang lubangnya berdiameter kecil. Hasil saringan kemudian diendapkan di mangkok kaca bening. Setelah endapan cukup kental, dipisahkan dengan cairan bening diatasnya. Endapan tersebut dibiarkan 3 hari 3 malam untuk proses fermentasi dibawah kolong meja, atau kolong ranjang. Diusahakan kelembaban kolong tetap stabil. Untuk menjaga jangan sampai ada kucing atau kecoa yang masuk di kolong maka dipasang alat detektor, pemasangan police line dan tanda larangan bertuliskan 'Kucing dan Kecoa Dilarang Masuk. Selain itu ada penjaga bercelana lengkap yang piket selama 24 jam.

Selama proses fermentasi, para juri ahli melakukan puasa makan dan minumn, puasa bicara dan tertawa. Mereka hanya diperkenankan kalau lagi pengen Nganu saja. Ini adalah masa yang penting dan kritis. Bagi pembaca yang tidak kuat, sebaiknya berhenti membaca artikel sampai disini saja karena dapt menyebebkan mengantuk, muka memerah, Impotensi, gangguan kehamilan dan jantung. Namun bagi yang masih kuat ada baiknya memasang celana dan pastikan tidak melorot sebelum waktunya.

Setelah tiga hari, endapan dijemur selama 7 hari diatas genteng. Pada masa ini para juri dipersilahkan menulis kesaksiannya di Kompasiana untuk melepaskan ketegangan Anu, dan meredakan ketegangan kubu Ahokers dan Bhokers. Setelah tujuh hari jemuran diangkat, meudian endapan nama itu dipotong-potong atau dicincang kemudian dicampur bumbu secukupnya yakni ; Bawang putih, bawang merah, garam, lada, cabe rawit, kunyit, jahe, lengkuas, santan dan susu beruang.

Racikan nama yang sudah dianggap merata kemudian dimasukkan ke adonan tepung sagu, selanjutnya dibagi menjadi tujuh takaran yang sama sesuai masing-masing kategori. Setelah dianggap beres racikan tujuh nama itu di goreng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun