Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Angket DPRD DKI Melibatkan Neneknya Ahok

13 Maret 2015   13:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:43 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_372765" align="aligncenter" width="460" caption="gambar : http://us.images.detik.com/customthumb/2015/03/09/159/20150309_majalahdetik_171_page_045.jpg?w=460"][/caption]

Bagai tak putus dirundung DPRD, habis DBD Ahok bakal sibuk lagi ngurusin angket yang berlanjut. Tak tanggung-tanggung kali ini levelnya-entah meningkat atau menurun-memasuki babak haru, seru dan mungkin bakal kocak.

Bagaimana tidak?
Orang sepuh yang mungkin lebih memilih istirahat duduk-duduk dikursi goyang di rumah sambil menulam bakal ikutan hak angket. Orang sepuh itu adalah Neneknya Ahok !

Bisa jadi si Nenek kaget kalau Ahok datang, awalnya rindu cucu, lau mendadak pucat karena mau di ajak ke DPRD DKI untuk ngurus APBD siluman.

Kebayang omelan sang Nenek, bisa jadi yang pertama kena adalah sang Cucu. Tapi berikutnya dan tentu saja paling dahsyat kena semprota adalah anggota DPRd DKI. Kenapa demikian, ya namanyan saja nenek sayang cucu, tentulah Nenek Ahok akan membela Ahok. Entah sambil ngomel, si Nenek bukan tak mungkin akan melempar sandal plastiknya ke muka salah seorang pentolan DPRD DKI. Kalau si Nenek makan sirih maka ampas sirih di mulutnya apun akan melayang ke jidat si anggota DPRD.

Para anggota DPRD itu jadi bahan tarohan banyak pihak tak bakal berani melawan. Malu !

Selanjutnya akan bertambahlah perbendaharaan Malu Legislatif daerah. Itu pun kalau stok Malu lama masih tersisa, kalau sudah habis ya hitung-hitung semprotan si Nenek Ahok akan menggantikan Malu mereka yang sudah habis tersebut.

Kalau sudah begitu, tentu semua harus berterimakasih pada si Nenek. Hak Angket terlaksana, stok Malu pun jadi bertambah. Begitulah balada si Nenek Ahok dalam hak angket DPRD, andai benar-benar terjadi.

Sekadau city, 13/3/2015

Baca beritanya di ; kompas.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun