Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akhirnya Polri Unggul Tipis atas KPK

19 Februari 2015   07:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14242800221596943227

[caption id="attachment_369630" align="aligncenter" width="528" caption="gambar : http://www.sportanews.com/wp-content/uploads/catur.jpg"][/caption]


Usai Jokowi mengambil keputusan nasib Komjen BG dan dua pimpinan KPK, maka peta konflik Polri vs KPK berubah.


Komjen BG dan dua pimpinan KPK yakni BW dan AS mendapatkan takdir adiministratifnya. Sama-sama tak lagi di posisi semula saat konflik sedang menghangat.


Komjen BG kini bukan lagi calon Kapolri, dan yang penting bagi dirinya secara pribadi adalah bukan lagi Tersangka.


Sementara BW dan AS kini bukan lagi pimpinan KPK, dan yang penting bagi mereka adalah mendapatkan status Tersangka.


Antara nasib BG di satu sisi, dan BW+AS di sisi lain sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dimata hukum!


Dengan keluarnya keputusan Jokow sekaligus menyebabkan suhu 'pertandingan' KPK vs Polri sedikit mereda, dan peta permainan pun berubah.


Perubahan peta tersebut adalah petinggi kedua pihak yang berkonflik sama-sama tak lagi di posisi awal. BG bukan calon Kapolri, sedang BW dan AS bukan lagi pimpinan KPK. Di fase ini skornya adalah seri.


Kalau kita pakai hitung-hitungan pertandingan catur, Polri unggul tipis atas KPK dengan skor 1,5 ; 0,5.


Logika hitungannya sederhana, balikkan kondisi semula sebagai benchmark.


Kenyataannya, dua bidak KPK dimakan, sementara tak ada bidak Polri keluar papan catur ! Hal ini tentu menguntungkan Polri dari sisi psikologis atau 'citra'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun