Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok Makin Kinclong Setelah Mantan Teman Ahok Berkoar

23 Juni 2016   21:18 Diperbarui: 23 Juni 2016   23:26 3588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber gambar ; https://assets.kompas.com/data/photo/2016/03/10/0708505ahok41780x390.JPG"][/caption]

Bulan ini momen keberuntungan Ahok. Setelah muncul Mantan Teman Ahok, namanya makin moncer. Makin mantap surantap. Ibarat infotainmen, makin digosok makin siip!

Secara kebetulan bulan ini pas akan ada THR, ada even Piala Eropa dan Copa America. Tiga momen mantap ini menyertai kemonceran Ahok dan Teman Ahok.

Piala Eropa dan Copa Amerika makin seru, tapi Ahok tetap tak dilupakan. Biarpun mata sembab dan ngantuk tapi Ahok dan Teman Ahok tak luput dari berita. Banyak orang masih sayang Ahok. Padahal...pssstt..Nganu lho pembaca..ini rahasia kita aja, ya..jangan sampai admin tahu..pas siaran Piala Eropa dan Copa Amerika saya justru beberapa kali ditonton tipi.

Waktu nunggu siaran bola itu sambil baring-baring di sofa, saya diam-diam bawa bantal, camilan, minuman bir dingin, smartphone. Nah caranya, gituuu..! Padahal ...pssst..jujur jujur ya pembaca, saya tahu kok prosedur nonton bola itu mesti bawa terompet, mercon, kembang api, bom molotov, pakai jersey tim dukungan, pakai celana dan..bawa Toa..Tapi kan pihak tipi yang nyiarin kagak tau. Jadi suka-suka gue dong..

Nah, pada saat iklan atau sesi komentar pengamat, saya jadi lupa ingatan. Tau-tau pertandingan bola udah selesai dan kembali siaran iklan atau komentar pengamat. Ini kan tidak benar! Saya niatnya nonton bola kok tipi yang nonton saya?

Ini aslliii! kagak bohong! Saya berani sumpeh, dan mau  jumpa pers untuk menjelaskan ini semua agar publik jangan sampai dibohongi. Sekarang saya sedang menunggu pihak yang mau membayar dalam jumlah besar dan membiayai jumpa pers di kafe mahal.

Tje Lee Goek! 

-----

Pebrianov23/06/2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun