[caption caption="sumber gambar ; http://smeaker.com/nasional/wp-content/uploads/2016/03/Risma-Sindir-Cara-Ahok-Yang-Akan-Gusur-Kalijodo.jpg"][/caption]
Dulu Ahok diminta tunjukkan kejantanannya oleh pemimpin PDIP. Tapi waktu itu Ahok cuma senyam-senyum penuh ceria. Bukan karena Ahok tidak mau, tapi belum waktunya.
Ketika berniat tidak mau kampanye di masa kampanye, Ahok dikata-katain pengecut oleh sebagian publik dan netizen. Ahok dianggap tidak jantan dan takut bertemu publik secara langsung dalam kampanye. Padahal tiap hari sebelum masuk kantor Ahok secara jantan bertemu warga yang datang membawa banyak masalah.
Politikus PDIP dan kandidat Gubernur lain mana ada yang berani setiap pagi bertemu warga yang membawa masalah dan keluhan. Mereka paling cuma menyuruh stafnya, atau warga itu disuruh ke dinas terkait dengan masalahnya. Para kandidat itu cuma mau bertemu rakyat kalau sedang menebarkan janji politik di panggung, setelah itu ikut joget dan selfie tanpa memberi solusi masalah. Mereka lebih suka membangun citra kepedulian hanya di bibir saja, kemudian mengklaim diri sudah bekerja 'on the track'. Sikap hidupnya pun elitis dipanggung politik yang berjarak dengan masalah keseharian warga.
Ahok itu orang berani. Punya kepedulian dan tanggung jawab sebagai pemimpin daerah. Bagi Ahok semua itu selalu indah pada waktunya. Dia akan tunjukkan kejantanannya secara jelas bila Risma datang ke Jakarta sehingga PDIP dan sebagian publik pembenci yang menuduhnya akan terkesima.
Bagaimana kalau Risma tidak jadi ke Jakarta?
Tentu saja Ahok tak perlu Vulgar tunjukkan kejantanannya. Dia sudah jantan selama bekerja keras dan amanah untuk rakyat DKI Jakarta.
Kejantanan sejatinya bukan untuk ditunjukkan, tetapi dirasakan sensasinya. Kejantanan diberikan kepada publik dalam wujud kerja yang benar. Hanya orang-orang pecundang dan aneh yang minta orang lain menunjukkan kejantan, tapi pura-pura tak merasakan Kejantanan yang sedang mereka nikmati dalam pembangunan. Merekalah orang pengecut tanpa memiliki kejantanan yang sebenarnya.
-------
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H