Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Admin Telah Menenangkan Publik Kompasiana

12 Juni 2015   06:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Perpindahan Kompasiana dari wajah lama ke wajah baru (Beta) cukup mengundang polemik rakyat Kompasiana yang berjumlah 300 Ribu-an. Walaupun Kompasianer yang mengkritisi hanya puluhan, namun cukup mewakili keresahan akibat polemik. Kebetulan mereka adalah para Kompasianer aktif dan cukup eksis di sini. Ragam sudut pandang telah mereka sampaikan, baik itu berupa masukan maupun rasa keberatan.

Ada dua hal pokok yang mereka kritisi ;
Pertama, berkaitan dengan sistem enjin Kompasiana Beta yang tidak berfungsi optimal sehingga tak bisa diakses, menyulitkan Kompasianer, tidak praktis dibandingkan yang lama, dan lain sebagainya.

Kedua, berkaitan wilayah kepemilikan dan privacy setiap Kompasianer. Migrasi ke Beta menyebabkan sejumlah 'rumah' Kompasianer berantakan, yakni berkaitan dengan ;
- Masalah Status
Ada yang kehilangan status 'ningrat' ; dari Terpercaya menjadi Tidak Terverifikasi. Terverifikasi jadi Tidak Terverifikasi. Namun herannya belum ada protes Kompasianer yang 'Tidak Terverifikasi' menjadi 'Terpercaya'. Kalau itu terjadi mungkin si Kompasianer terkait mendapat durian runtuh atau rezeki nomplok, jadi tak merasa perlu repot protes.

-Masalah Konten Tulisan
Tulisan terdahulu banyak yang hilang, atau jumlah hits (pembacanya) jadi berkurang, tak bertambah atau tetap nol. Bahkan ada sejumlah tulisan yang pindah ke lapak Kompasianer lain. Yang paling lucu adalah Kompasianer yang membuka kamar sendiri ternyata 'nyasar' masuk kamar (akun) orang lain. Untung saja keduanya orang baik. Kalau tidak, bisa terjadi hil-hil yang mustahal.

-Masalah Profile
Hal ini mirip dengan KTP para Kompasianer yang memuat data diri serta 'kesepakatan dengan Kompasiana' tentang batasan profile yang ditampilkan di layar Kompasiana. Banyak yang tidak ingin pakai nama asli akhirnya terbongkar nama aslinya. Ada juga yang sudah ganti nama lebih beken, ternyata kemudian muncul nama kampungnya. Misalnya sahabat saya Elde jadi Darsem (Heuheuehu!).

Begitu juga nama di dunia maya menjadi nama asli sehingga bila diklik di Google akan tampak siapa sebenarnya orang tersebut. Selain itu masalah foto profile, dari yang punya foto mantap tiba-tiba jadi blank (hitam-kosong), atau berubah jadi foto jadul saat awal masuk Kompasiana.

Ada banyak lagi kejadian aneh dan lucu yang muncul selama proses Migrasi ke Beta, yang menimbulkan persoalan pada ruang publik Kompasiana. Wajar bila sebagian Kompasianer bersuara lantang dalam wujud artikel cadas. Daripada pusing, sebagian Kompasianer malah menginginkan Kompasiana kembali ke bentuk sebelumnya.

Segala gonjang-ganjing Migrasi Beta itu juga yang membuat saya turun gunung, beranjak sejenak dari hutan persemedian. Terpanggil ingin melihat situasi Kompasiana Baru, dan merasakan penderitaan rakyat Kompasiana yang terkena dampak Beta.

Karena waktu itu tidak ada tanggapan langsung dari admin maka persoalan pun jadi gonjang-ganjing tak jelas. Muncul anggapan Admin tidak tanggap, bahkan tidak bekerja!

Media sebesar Kompas Grup tidaklah demikian, pasti bekerja keras tanpa banyak cakap. Mereka tentu tak ingin dipermalukan mengingat reputasi tinggi yang sudah terbentuk lama.

Memang riskan bila persoalan berkembang jadi bola rumor liar yang tak jelas. Untuk mengeliminasinya admin perlu 'konferensi pers' di Kompasiana seperti yang baru saja dilakukan dengan artikel 'Fitur Lama yang Masih Dalam Tahap Migrasi'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun