Dalam suatu turnamen, laga pertama selalu sulit bagi tim tamu. Ibarat mesin, bakal lambat panas yang mengakibatkan kerja mesin jadi tidak optimal. Seperti barang rusak.Â
Banyak faktor non teknis yang bikin penampilan jadi sulit. Intinya pada mental. Kalau mental sudah kalah duluan, jangan harap kemampuan teknis bisa dikeluarkan. Kalau pun keluar justru akan kacau. Tidak akan banyak membantu.
Timnas Indonesia mengalami kesulitan dalam permainannya saat melawan Vietnam pada laga perdana Sea Games Vietnam 2021. Mereka tertekan. Para pemain seperti kebingungan di tengah lapangan. Gugup. Passing salah. Saat dribling mudah direbut lawan. Ball possesion tak tampak. Koneksi antar lini belakang-tengah-depan mati angin.Â
Aneh, pengaruh sihir darimana yang membuat coach Shin Tae-yong memasang line up pemain yang "tidak biasa". Pemain "baru" justru dimainkan dimenit awal, seperti Saddil Ramdani yang lama absen di Timnas dan sudah jarang "main bareng Eggy Maulana CS. Rio Fahmi tampak aneh--seperti orang asing--saat berada dalam tim sendiri, serta Irfan Jauhari yang akut demam panggung di zona serang.Â
Mereka bukan tidak punya kemampuan teknis. Namun laga awal turnamem yang biasanya berat hendaknya yang diturunkan adalah para pemain "lama" yang sudah sering "main bareng" sejak turnamen terdahulu, agar para pemain bisa lebih enjoy.
Skor akhir 3 : 0 untuk Vietnam. Angka itu bukan aneh. Vietnam tampak perkasa. Mereka bermain penuh percaya diri di depan publik sendiri. Semua lini solid. Mereka menurunkan "pemain lama" sehingga tersaji permainan yang terstruktur, masif dan sistematis.Â
Dalam laga perdana itu akhirnya Indonesia terlihat kalah kelas! Dua tim beda kasta berlaga. Sementara penonton berharap kedua tim berada dalam kasta yang sama.
Situasi ini sejatinya tak perlu terjadi pada para pemain Timnas Indonesia, termasuk juga coach Shin Tae-yong. Persiapan mereka sudah cukup. Berbagai laga ujicoba di Korea Selatan sudah dijalankan sebelum berangkat ke Hanoi, Vietnam.