Satu gol penting Messi menjadikan klub PSG atau Paris Saint-Germain memastikan tropi juara Liga Perancis (Ligue 1). Ini gelar juara Liga Perancis ke 10 bagi klub yang disebut juga Les Parisiens tersebut.Â
Sedangkan bagi Messi, ini persembahan tropi pertamanya di Liga Perancis, setelah lama mengabdi dan banyak memberikan gelar juara bagi klub Barcelona, Spanyol.
Awalnya, setelah "terbuang" dari klub Barcelona yang sangat dicintainya, Messi bagai setengah hati berlabuh di PSG klub elit Ligue 1 Perancis.
Bagi Leonel Messi, bermain sepakbola ternikmat adalah di klub Barcelona. Selain itu, Kota Barcelona sudah seperti kampung halamannya. Spanyol bagai tanah air kedua. Sedangkan Paris - Perancis "cuma" tempat liburan atau tempat laga tandang untuk Barcelona bila ada Liga Champion.
Cukup lama Messi harus menyesuaikan diri di iklim Liga Perancis yang kultur teknis permainan serta fans bolanya berbeda jauh dibandingakan publik sepakbola Spanyol. Apalagi Messi secara pribadi merupakan cowok pemalu.Â
Dibandingkan sifat pemain lain selevel yang lebih terbuka dan ekspresif terhadap publik, sifat pemalu Messi sudah dari sononya, walau Messi sudah menjadi mega bintang sepakbola sejagat.
Adaptasi kultur non teknis ini cukup berpengaruh bagi si Pemalu Messi saat berada di lapangan sehingga senyalemen publik bahwa Messi "setengah hati" di PSG seolah mendapatkan legitimasi. Sebanyak 412 menit bermain di PSG dijalaninya secara sia-sia, atau tak membuahkan gol bagi klub barunya, PSG !
Tekanan tak kalah berat bagi Messi ketika PSG tak berkutik di Liga Champion Eropa. Padahal mereka, terutama fans bola PSG sangat berharap pada Messi.Â
Kalau tidak kuat hati, maka 412 menit itu bisa menjadi kuburan karier dan nama besarnya. Messi pun "bisa saja bunuh diri" andai tak kuat menahan malu dan tekanan batin.Â