Bisa dimaklumi bila suatu rumah dilengkapi gorden supaya penghuninya nyaman. Anggota DPR juga manusia, mengutip penggalan lirik lagunya serius Band "punya rasa dan punya hati, jadi jangan samakan dengan pisau belati". Anggota DPR sebagai wakil rakyat bukan barang mati seperti pisau belati, jadi mereka tentu ingin nyaman. Â
Bila gorden rumah tidak nyaman, maka anggota DPR akan sulit bekerja sebagai wakil rakyat. Misalnya diomeli istri, atau anak-anaknya sering ribut karena gorden jelek atau rumah tanpa gorden sehingga aktifitas didalam rumah terlihat oleh tukang gorengan yang lewat. Hal tersebut akan membuat konsentrasi wakil rakyat akan buyar saat membayangkan penderitaan rakyat yang diwakili.
Dengan adanya gorden yang mahal, sesuai pepatah bijak ; "Ada rupa, ada harga" maka kenyamanan bisa didapatkan secara optimal.
Sebaiknya rakyat tidak usah meributkan anggaran gorden DPR 48 Milyar. Justru rakyat harus mendukung sepenuh jiwa dan kebanggaan.
Kalau pun saat ini banyak rakyat yang sedang menderita secara ekonomi, namun setidaknya jangan lah sampai wakil rakyat pun ikut menderita. Kalau semua elemen menderita, lalu siapa yang mewakili rakya jadi penikmat kenyamanan?
Para anggota DPR RI itu harus nyaman, agar rakyat bisa ikut memimpikan kenyaman tersebut. Kalau aku nyaman, aku sih rapopo.
---Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H