Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak yang berwajib. Sampai hari ke 5, korban belum ditemukan.
Mereka sudah tahu bahwa tempat itu ada buaya yang pernah memakan korban, tapi mereka tidak bertindak hati-hati terutama ketika berada ditepi sungai. Mungkin dikiranya, sungai yang tenang saat itu tidak memberikan tanda-tanda ada buaya.
Rekaman itu jadi bukti peristiwa, yang bisa memunculkan interpretasi bahwa Martinus si Perekam hanya mementingkan kontennya daripada keselamatan Luther-temannya. Entah apa yang ada dibenaknya saat melakukan itu ketika melihat temannya diterkam buaya.
Fokus pada pembuatan konten video telah membuat keduanya kehilangan kehati-hatian di tempat yang nyata-nyata berbahaya.
Peristiwan ini bisa dijadikan pembelajaran bagi semua orang yang suka bikin konten video di tempat yang berbahaya.Â
Satu hal lagi ; "air yang tenang jangan dikira tidak ada buayanya"
---Â
Rujukan sumber berita ; detik.com, kompas.com, youtube, sindonews.com, liputan6.com, akun youtube "ruang kosong" , akun youtube INews
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H