Dengan mengatakan bahwa niat saya ingi  bisa HL atau AU maka Engkong Felix Tani telah melakukan provokasi yang sangat nganu terhadap para Kompasianer sehingga mereka beramai-ramai mencalonkan diri jadi Bacalad.
Saya harap Kompasianer jangan terprovokasi., dan bisa menahan diri. Bersikap dan bertindak cerdas dan etis. Ingat, di Kompasiana ini hanya saya satu-satunya Bacalad. Kalau bukan saya, siapa lagi? kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Semua yang diungkapkan dalam artikel Engkong Felix Tani itu benar, tapi seyogyanya jangan diumbar di Kompasiana. Modus saya ini sangat pribadi. Rahasia negara. Ketika diumbar keluar, bikin saya malu. Ketika saya malu, siapa yang akan memperjuangkan kepentingan para Kompasianer?
Pada berbagai kesempatan di ruang publik secara formal dan non formal; media, pertemuan, dialog, webinar, jurnal internasional, dll saya selalu katakan modus operandi saya menjadi bakal calon admin adalah pengabdian diri.Â
Saya ingin membawa Kompasiana ke arah yang lebih baik, serta membela kepentingan semua Kompasianer, misalnya memberikan label HL atau AU pada setiap artikel di Kompasiana. Kemudian saya akan membagikan K.Rewards kepada semua penulis aktif.Â
Batasan ahk ademis kehmaluwan saya adalah Tersipu Malu, sangat sesuai dengan defenisi operasional saat menjadi Bakal Calon Admin Kompasiana (Bacalad Kompasiana). Â Dengan Tersipu Malu, maka konsistensi Bacalad bisa terjaga. Demikian pula sebaliknya.Â
Eeh tetiba turun hujan, sedangpan saya baru habis makan siang. Saya jadi ngantuk bangeet. pengen boci dulu. Nanti artikel ini saya lanjutkan, ya...Kompasianer dimohon sabar dan tetap semangat...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H