Mundur, memang sebuah keputusan tidak nyaman. Tapi nyatanya, lebih tidak nyaman kalau terus bertahan. Tidak perduli apa kata orang.
Setelah berbagai polemik di Kompasiana, dan membaca artikel sejumlah penulis senior di Kompasiana, mulai besok saya putuskan mundur dari Kompasiana.
Polemik K-Rewards dan Label, serta berbagai  tulisan para senior itu telah membuka mata saya. Menjadikan saya tersadar bahwa saya selama ini telah melakukan hal sia-sia di Kompasiana.Â
Saya dianggap seperti sampah, itu sudah biasa saya alami, namun hal itu bukan hal besar yang menghambat saya untuk bertahan selain kegagalan admin memberikan K. Rewards kepada saya.
Baru kali ini saya merasakan suasana batin yang tidak nyaman, sialnya hal itu dalam rentang waktu yang cukup lama. Kesedihan itu ditambah bulan ini saya tidak mendapatkan K.Rewards
Tadinya saya ingin tetap bertahan demi sebuah cita-cita luhur. Tapi realitas yang saya hadapi tidak mendukung saya untuk bertahan. Bukan karena saya cemen, bukan pula tidak tangguh. Tapi untuk sebuah kehormatan lain, yang sangat saya inginkan.
Saya mengambil keputusan; "Mundur dari Kompasiana. Ini sebuah keputusan  terhormat sesuai yang saya yakini.Â
Saya ucapkan terimakasih kepada seluruh jajaran Kompasianer yang selama ini telah mendukung keberadaan saya, lewat komen dan kunjunan yang positip di artikel-artikel saya.Â
Khusus kepada admin yang dulu sering transfer Gopay ke rekening saya, saya sampaikan Ailopyupul, beib. Ucapak ailopyupul beib juga saya sampaikan pada Kimberly, Jenniver, Laura, Savana, dan Olivia yang telah sepenuh hati secara bergiliran menemani saya sampai puncak.
Terimakasih juga saya sampaikan kepada sejumlah admin yang walau tidak pernah saya lihat wujudnya, tapi sangat baik terhadap saya.