Ada metode berupa rangkaian yang tidak boleh terlewatkan dari awal sampai akhir di dalam durasi kenikmatan sehingga tercapai kepuasan.Â
Persoalannya adalah dalam durasi persetubuhan sampai kepuasaan tidak menyertakan Admin! Hal yang ena'-ena' Â kok tidak ngajak-ngajak admin? admin sama sekali tidak disebutkan! Apakah admin dibiarkan "ngeces" dengan mata nanar dan jakun turun naik? Emangnya admin dianggap apa?Â
Sangat riskan memunculkan huru-hara bila ena-ena dalam persetubuhan tidak menyertakan Admin Kompasiana.Â
Admin punya kuasa besar. Perannya memang tidak tampak, tapi sangat menentukan banyak hal. Jangan lupakan pepatah ; "Di dalam kesuksesan persetubuhan penulis-pembaca, ada peran admin di belakang". Selain itu; "Di dalam persetubuhan yang sehat, terdapat admin yang kuwat"
Janganlah ena-ena persetubuhan, tapi melupakan admin Kompasiana. Hal itu sama saja dengan peribahasa "Kacang lupa admin".Â
Penulis bikin artikel bagus, pembaca suka, tapi tidak dapat label Pilihan atau Artikel Utama, tidak dapat K.Reward, tidak masuk kolom terpopuler, tulisan dikarantina selamanya, atau dihapus admin, nyahok lu pade! Lalu, diawal bulan termehek-mehek karena tidak masuk daftar penerima K.Rewards. Kasihan deh, lu...
Saya sangat paham keinginan dan suara hati admin. Karena itulah mereka saya bela.Â
Kenapa mereka saya bela? Saya punya agenda yang tak perlu lagi dijelaskan panjang lebar. Pembaca Kompasiana sekarang sudah cerdas! Heu heu heu....
----Â
peb07092021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H