Menulislah di Kompasiana. Jangan takut. Jangan ragu. Jangan malu. Jangan minder. Kenapa? Karena menulis di Kompasiana itu sangat menarik, walau kini Kompasiana tidak menarik lagi.
Menulis di Kompasiana sangat menarik. Itu yang harus dipahami sebagai bekal awal. Pertanyaannya, apa yang menarik? Jawabannya, 'Menulis'. Mengapa? Karena menulis itu menarik!
Kenapa menulis itu menarik? Karena kalau tidak menarik, maka tidak ada yang jadi penulis. Kenapa (harus) menulis di Kompasiana? Karena saat ini Kompasiana tidak menarik lagi.
"Mosok sih, menulis di tempat yang tidak menarik?" Justru itulah tempat yang menarik untuk menulis. Ingat teori "Kutup senama tolak menolak, kutup tak senama tariK menarik".Â
Baca Juga ;Â Catatan Aneh Orang Aneh
Kalau pun saat anda menulis di Kompasiana kemudian muncul tersipu-sipu, hal itu masih wajar. Justru hal tersebut akan menambah daya tarik menulis di Kompasiana--asalkan saat memulainya hingga klimaks tersipu jangan sampai malu.
Sejak masih masih bayi, kita sudah ada pepatah bijak ; "Malu menulis sesat di jalin". Pepatah ini benar adanya. Bayangkan kalau anda malu menulis, maka jalin (an) kata-kalimat dan pertemanan anda akan tersesat entah kemana kemudian hilang tak berbekas. Hal ini sangat disayangkan. Bibit-bibit potensial itu tercerai berai, hilang, atau mati karena malu. Padahal bibit itu bisa saja kelak jadi presiden, menteri, artis, pemain bola, penulis terkenal, atau admin tahun 2222.
Hal  "Menulis di Kompasiana tetap menarik, walau Kompasiana tidak menarik" merupakan dua hal berbeda.  Kompasiana tidak menarik merupakan urusan gaya tarik dari dunia eksternal, bukan gaya malu internal saat menulis.
Baca juga ;Â Hati-Hati Menulis Komentar di Kompasiana
Gaya tarik eksternal dipengaruhi banyak hal. Okelah ada sekian persen mungkin dari gaya menulis. selanjutnya ada gaya gravitasi populis, gaya amat sih eloe!, gaya dada, gaya bebas, atau gaya kupu-kupu sekalipun.
Jadi biarkan saja, karena kegiatan menulis hanya milik dan kehormatan si Penulis dalam rangka memelihara dan menumbuhkan  gaya tarik dan daya tarik dalam diri. Kalau anda tidak menulis di Kompasiana yang kini tidak menarik lagi, maka anda sudah tidak menarik lagi.
----Â