"Saya tidak peduli siapa namanya, mau Maradona, Mourinho, Arsene Wenger, Alex Ferguson, sama. Dia memenuhi kewajiban atau tidak? Lihat saja di kontrak. Tidak ada harga, tidak ada barang. Barangnya itu dia harus hadir, sesuai dengan janji dia. Lalu sekarang dia mau melatih dengan syarat, anak-anak harus ke sana, belum lagi biaya dan segala macam."
(Syarif Bastaman, Ketua Satgas Timnas Indonesia, sumber)
Sampai saat ini coach Shin Tae-yong (STY) masih berada di Korea Selatan, kampung halamannya. Di sana coach STY malah jadi komentator bola di telivisi Korea Selatan. Padahal dia punya tanggung jawab mempersiapkan Timnas Indonesia menghadapi berbagai even Internasional.Â
Shin Tae-yong bergegas pulang ke Korea Selatan bulan Juni lalu setelah gagal membawa hasil positif pada sisa laga Pra-Piala Dunia.Â
Timnas Indonesia memang sudah dipastikan tidak lolos fase grup. Namun pada tiga laga sisa diharapkan tidak berakhir memalukan. Nyatanya, Timnas Indonesia jadi lumbung gol ;Â kebobolan 4 gol saat lawan Vietnam, dan 5 gol lawan Uni Emirat Arab. Semuanya tanpa balas!
Kepulangan coach STY ke Korea Selatan sempat jadi polemik. PSSI mengatakan kepada pers Indonesia bahwa coach STY akan berobat di negaranya terkait penyakit bawaan yang dideritanya. Diketahui sejak lama bahwa coach STY menderita diabetes.
Namun pernyataan PSSI itu dibantah keras oleh coach STY lewat media ternama di Korea Selatan. Dia katakan kesehatannya baik-baik saja. Kepulangannya ke Korea Selatan disebabkan kondisi pandemi Covid 19 di Jakarta yang parah. Jakarta masuk zona merah sehingga coach STY bersama empat orang asistennya memutuskan pulang kampung.
Dengan kepulangannya itu, coach STY meninggalkan program yang seharusnya dia dan timnya segera lakukan terkait seleksi timnas U18 dan persiapan Timnas Indonesia jelang play off Piala Asia yang akan dimulai bulan Oktober 2021 nanti.
Coach STY punya "tabiat" yang sering merugikan citra persepakbolaan Indonesia khususnya PSSI, yakni sering curhat ke media dan publik Korea Selatan tentang kekurangan PSSI dan berbagai hal sepakbola Indonesia. Termasuk perselisihannya dengan Direktur Teknik Timnas Indonesia ; Indra Syafri--yang juga merupakan mantan pelatih tim nasional Indonesia.