Wajib Ikut Piala Dunia
Bila sejak awal dipastikan gagal, lalu apa gunanya negara-negara di Asia Tenggara mengikuti seleksi atau kualifikasi Piala Dunia? Bukankah hal tersebut hanya membuang waktu, biaya, dan energi?
Setiap negara anggota FIFA memiliki kewajiban mengikuti perhelatan Piala Dunia, sepanjang kondisi ekonomi dan keamanan negaranya dinilai badan dunia dalam keadaan sehat (stabil dan aman), serta asosiasi sepakbola negara tersebut tidak sedang menjalani sangsi Internasional dari FIFA.Â
Terkait sangsi, Timnas Indonesia pernah dilarang mengikuti kualifikasi Piala Dunia karena asosiasi sepakbola atau induk organisasi PSSI Â kisruh, dan disinyalir adanya intervensi pemerintah yang sedang berkuasa.Â
Dalam aturannya, FIFA mengharamkan pemerintah intervensi ke dalam induk organisasi sepakbola di semua negara manapun. Induk organisasi atau asosiasi sepakbola harus menjadi lembaga independen.
Kembali kepada kewajiban mengikuti Piala Dunia, misi sepakbola dunia adalah membangun persaudaraan dan perdamaian dunia dan persaudaraan antar bangsa-bangsa seluruh dunia.Â
Dengan kewajiban mengikuti Piala Dunia, maka terjalinm interaksi antar negara, Â bukan hanya pemain dan induk organisasinya, melainkan juga rakyat dari negera-negara peserta.
Perhelatan Piala Dunia merupakan pesta bersama seluruh anmggota FIFA, yang berjumlah 211 negara. Dalam pesta bersama itulah terbangun interaksi perdamaian dan persaudaraan antar bangsa.
Asia Tenggara memang masih kalah jauh dalam hal prestasi sepakbola, butuh prosen dan waktu yang panjang untuk mencapai level peserta final Piala Dunia. Dengan mengikuti kualifikasi sejak level terbawah, sampai level/babak tertentu di lingkup Asia,  negara-negara Asia Tenggara telah berkontribusi pada pembangunan perdamaian dunia dan persaudaraan antar bangsa lewat sepakbola, sesuai misi dasar FIFA. Tentu saja, sembari merenda masa depan sepak bola Asia Tenggara ke pentas Piala Dunia.Â
Masuk ke babak final piala dunia bukan hal yang tidak mungkin, bila melihat kinerja, dan performa negara Vietnam saat ini. Semakin hari peringkat dunianya semakin baik, yakni sudah masuk peringkat 92 dunia. Itu merupakan peringkat itu tertinggi, yang jadi wakil negara Asia Tenggara di FIFA.Â
Bagaimana dengan Timnas Indonesia? lho...Timnas Vietnam saja sekarang bisa maju dan  masuk peringkat tinggi FIFA, kenapa kita harus ikut-ikutan? Eeh, maksudnya kita wajib ikutan demi harkat dan martabat bangsa Indonesia.Â