Timnas Vietnam berhasil menggali kuburan yang dalam untuk Timnas Indonesia, dengan skor kemenangan telak 3-1. Babak pertama timnas sudah ketinggalan satu gol. Vietnam menambah 2 gol lagi di babak kedua.Â
Sedangkan satu gol penghibur Timnas Indonesia dicetak Irfan Bachdim yang masuk di menit ke-80 sebagai pemain pengganti. Sebuah pergantian pemain yang relatif terlambat dilakukan Coach Simon McMenemy.
Laga itu merupakan kekalahan keempat Timnas Indonesia dari empat laga yang sudah dimainkan. Peluang untuk lolos fase grup G zona Asia sudah hampir tertutup, biarpun pada empat sisa laga nanti Timnas Indonesia memenangkan semua pertandingan.
Melihat performance buruk Timnas Indonesia selama empat laga yang lalu maka hal itu memang sangat mustahil.
Keuntungan sebagai tuan rumah dengan mendapatkan dukungan penonton merupakan modal bermain cepat Timnas Indonesia. Namun strategi Vietnam bermain secara rapat dari kaki ke kaki antar pemainnya mampu meredam gaya permainan Indonesia. Â
Vietnam sangat sabar menghadapi permainan Timnas Indonesia yang grusa-grusu tanpa pola yang jelas. Timnas Vietnam membangun teamwork di semua lini secara merata sehingga terbangun organisasi pertandingan yang rapi dan mampu menguasai pertandingan sejak babak pertama hingga babak akhir pertandingan.
Mereka terlihat sangat paham apa yang harus dilakukan ketika sedang menguasai bola. Dengan strategi itu, jarak antar pemain Vietnam menjadi rapat sehingga memudahkan kontrol untuk terus menguasai bola, untuk melakukan tekanan, dan bila kehilangan bola mereka bisa cepat merebutnya kembali.
Dengan strategi dari kaki ke kaki dan blok ke blok itu, Timnas Vietnam perlahan-lahan menggali kuburan bagi Timnas Indonesia. Dan cara itu sangat jitu. Terbukti perolehan skor kemenangan 3:1 yang cukup telak mereka raih.
Bertolak belakang dengan Timnas Indonesia yang bermain tanpa pola yang jelas, terutama di lini tengah dan depan sehingga serangan yang dibangun selalu mentah. Beto yang menjadi target man di depan gawang lawan bermain tanpa pasokan bola yang berarti.
Sedangkan Evan Dimas yang diharapkan mampu menjadi dirigen di lini tengah malah terlalu sibuk di bawah untuk menghalau serangan permainan Vietnam yang bermain secara dingin.