Senja pamit kepada langit ketika angin malam belum semuanya hadir. Sebelum beranjak, senja berpesan, jangan sisakan guratan merah jingga. Senja tak ingin malam memikul beban dosa, dari kesombongan rindu yang dibawa rangkaian pagi dan siang.
Senja paham, malam memiliki agenda sendiri. Kalau pun rindu datang lagi saat gelap, itu bukan karena senja lalai. Tapi pagi berbalik arah dan berkhianat pada siang.Â
Pesan terakhir senja itu kemudian kuambil. Kulukiskan pada tubuh bumi. Kuberi bingkai di tepian horizon. Tak lupa sudutnya kuletakan batu nisan. Sebagai petanda. Agar langit tak lupa kematian waktu di masa lalu, ketika rindu meraja.
__Â
2/12/2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H