Timnas Indonesia dengan coach Bima Sakti kini bisa menambah kepercayaan diri untuk melawan Timnas Thailand. Pasalnya, para pecinta Timnas sudah "kembali waras" dan " Mereka sudah kembali ke jalan yang benar"
Ketika laga pertama melawan Singapura di stadion Nasional Singapura, Timnas Indonesia bertekuk lutut, kalah 0;1. Hasil itu sangat mengecewakan pecinta Timnas Indonesia.Â
Mereka sebelumnya memprediksikan Timnas Indonesia bisa memenangkan pertandingan. Apalagi, pada laga persahabatan beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia sudah mengalahkan Singapura.
Pulang ke tanah air, timnas Indonesia mendapatkan sorotan dan caci maki, terutama di dunia maya--medsos--sebagai ungkapan kekecewaan para pecinta Timnas Indonesia.
Ketika akan melawan Timor Leste di laga kedua di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, para netizen pecinta Timnas yang masih kecewa melakukan "gerakan massal" di dunia maya untuk tidak mendukung Timnas. Mereka memunculkan trending topik  #KosongkanGBK di Twitter.
Dan ternyata, itu bukan hanya isapan jempol semata. Terbukti, penonton yang menyaksikan langsung permainan Timnas Indonesa lawan Timor Leste "hanya" sekitar 15 ribu saja.Â
Padahal biasanya, kalau timnas Indonesia berlaga, sambutan nya luar biasa. Jumlah penonton bisa mencapai puluhan ribu. Sebuah fenomena jumlah suporter yang seringkali bikin heran dan decak kagum organisasi sepakbola Asia.
Di stadion Rajamangala, Bangkok, tempat akan berlangsungnya pertandingan, semula pihak Thailand menjatahkan kuota kursi untuk 2400 suporter Indonesia. Kemudian PSSI minta ditambah dan disetujui Thailand. Mereka menjatahkan kuota karcis  5000 lembar untuk supporter timnas Indonesia. Apakah kuaota itu akan terpenuhi oleh supporter Indonesia?  Kita lihat saja nanti.Â
Ini fenomena menarik, karena pada laga kedua itu Timnas Indonesia menjadi tuan rumah yang dilangsungkan di stadion GBK Jakarta. Ibarat pepatah milenial ; "lebih mudah dukung dan datang beramai-ramai ke stadion di negara sendiri saat jadi ruan rumah, dibandingkan saat laga tandang"-- di Thailand yang kondisnya sebagian besar pecinta timnas hanya bisa menyaksikan di layar televisi.Â
Tapi itulah tanda cinta sesungguhnya, kadang muncul benci yang nyebelin dan bikin gemezz, namun itu tidak lama. Semua akan kembali cinta pada waktunya, seperti sediakala.