Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Penjelasan Terkait Berakhirnya Polemik "Terpopuler" Kompasiana

19 Desember 2017   07:02 Diperbarui: 19 Desember 2017   14:53 1222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/11/07/images-1-1-01-5a013ebb4d64f6165e3e1892.jpeg?t=o&v=700

Atas segala kecintaan para Kompasianer itulah saya bersama kawan-kawan terpacu untuk bekerja keras siang dan malam, tak hirau masuk angin atau keluar angin. Tak perduli panas, hujan bahkan gempa di kamar. Kami terus bekerja demi kebahagian bersama. Tak lupa juga saya melakukan semedi dan mandi kembang tujuh rupa tujuh warna di gunung Kemukus agar segala roh-roh jahat yang selama ini mengganggu bisa terusir secara santun. 

Kami juga mendatangkan pelatih asing yang mumpuni bersertifikat kelas A plus dari FIFA untuk melakukan Coaching Clinic terhadap kawan-kawan kerja. Tak lupa kami juga sowan ke sejumlah petinggi partai politik dan elit negeri ini untuk mendapatkan dukungan. Sementara kepada ormas-ormas pengusik ketenangan telah kami berikan banyak nasi bungkus agar mereka lelap tertidur kekenyangan sehingga tidak menggangu saya dan kawan-kawan bekerja.

Satu hal lagi, kami juga telah membeli peralatan modern dari negara Amerika, Rusia, Cina, Arab, Zimbabwe, Israel, Palestina dan Yaman. Setiap produk masing-masing negara punya spesifikasi canggih baik dalam hal kecepatan, ketepatan, kekuatan atau daya tahan, harga, disain, kehalalan dan daya provokatif peralatan. Tak lupa aspek pertahanan terhadap berbagai serangan. 

Semua itu kami padukan dalam satu sistem mesin yang berlapis-lapis sehingga tidak akan ada lagi error. Mesin kami jumlahnya tidak hanya satu, tapi empat buah. Ibarat tim bola, ada pemain inti, ada pemain cadangan, ada pemain calon cadangan. Jadi, mesin kami menjadi tangguh sekaligus didukung banyak talenta mumpuni yang siap bertanding.

Metode kerja kami sangat variatif. Berbagai formasi kami lakukan yakni formasi 4.4.2 atau 3.5.2.1 atau formasi parkir buss dan bahkan kami juga gunakan formasi Klasik, Iron Chef, The Cat, Cow Girl, Stairway to Heaven, WaterFall, dan Khamasutra.

Untuk apa semua itu saya dan kawan-kawan lakukan? Tentu saja untuk tetap tegaknya eksistensi ' Terpopuler' di kancah persaingan global. Kami ingin menjaga Marwah Terpopuler. Kami tidak ingin Terpopuler dihapuskan dari muka bumi ini. Lebih dari itu, semua demi kebahagiaan kita bersama. 

"Maju Terpopulernya, Bahagia Penulisnya". Itu motto kami dalam bekerja. Kalau bukan sekarang kapan lagi? Kalau bukan saya, siapa lagi?"Terpopuler adalah Saya. Aku rapopo".  

Beruntunglah, akhirnya semua berhasil. Kami puas, dengan harapan anda puas. Kalau tidak puas bisa diulang lagi. Gratis!

Kepada semua Kompasiner yang cuti menulis gegara polemik Terpopuler, segeralah kembali menulis. Cuti anda sudah habis. Guratan tulisan inspiratif anda harus kembali diciptakan dan disajikan demi tercapainya kerterpopuleran yang hakiki. 

Percayalah, kini hasil kerja kami dijamin fairplay tanpa foreplay. Era baru sudah dimulai. Mari bersama kita melangkah maju. Tim kami beserta anda semua. Dan kini saatnya saya lah yang ambil cuti. 

Sekian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun