Orang yang rentan masuk angin adalah kaum orang tua terutama kisaran usia nenek- kakek. Adanya perubahan cuaca dari panas mendadak hujan lebat dan cuaca dingin bisa bikin mereka masuk angin. Apalagi kalau langsung terkena hujan atau angin malam, siap-siap saja minyak angin. Selain di rumah, kemanapun mereka pergi selalu bekal minyak angin. Kalau pun belum masuk angin, seringkali untuk mengantisipasi perubahan suhu, cuaca dan angin serta untuk menjaga kehangatan badan mereka balurkan minyak angin dibagian tubuh seperti tengkuk, leher, dada dan punggung. Minyak angin yang sering digunakan adalah minyak kayu putih Cap Lang.Â
Bagi orang tua, wajib hukumnya bekal minyak angin dan baju hangat (jaket atau sweater). Itulah mengapa minyak angin identik dengan kaum nenek-kakek. Rasanya tidak sah kalau berdekatan dengan mereka bila belum tercium minyak kayu putih sehingga ada 'joke' (candaan) mengatakan minyak kayu putih itu identik dengan nenek-kakek.
Pendek kata, Â kaum tua dan mabok kendaraan kalau masuk angin bakal mati gaya. Tapi itu dulu, sekarang tidak!Â
Saya termasuk orang yang tidak kuat terlalu lama di ruang AC, terutama bila temperatur AC sangat rendah. Ini jadi persoalan tersendiri dalam aktifitas saya mengikuti undangan seminar atau lokakarya ilmiah yang dilakukan di hotel. Walau semangat dan gaya muda tapi tubuh saya tak bisa memungkiri usia mendekati lima puluh tidak sekuat dulu, terutama bila kegiatan banyak dan jadwalnya sangat padat.
Pernah suatu ketika saya duduk di deret bangku yang tepat berada didekat semburan AC central ruangan. Situasi saat itu tidak memungkinkan untuk pindah tempat duduk karena sudah diatur panitia berdasarkan kelompok pembicara. Kalau saja saya hanya jadi peserta biasa, sudah lama saya keluar ruangan seminar itu. Saya hanya masuk bila ada tema penting saja, setelah itu keluar lagi. Dan hal seperti itu sering saya lakukan terutama bila sesi materi dan pembicara tidak begitu menarik bagi saya. Namun karena saat itu saya dalam posisi diundang sebagai salah seorang pembicara, maka  tak etis bila saya keluar ruangan saat rekan pembicara lain sedang menyampaikan materinya.Â
Akibat semburan AC itu badan jadi agak menggigil dan tidak nyaman. Saya balurkan minyak kayu putih di leher dan tengkuk---walau dengan perasaan 'malu-malu kucing' karena beberapa orang disekitar nampaknya "terganggu" dengan "aroma nenek-kakek" yang saya bawa. Hahaha! Saya bisikkan ke rekan di kanan-kiri bahwa saya agak masuk angin. Saya berharap mereka bisa memakluminya. Kondisi tersebut membuat saya tidak bebas dengan lingkungan, badan pun tidak nyaman serta membuat tidak percaya diri selama menunggu giliran bicara. Saat giliran presentasi jadi sedikit terganggu karena konsentrasi saya sudah tidak fokus.
Beberapa kolega dekat saya sudah hapal 'kelemahan' saya itu. Bila acara dilakukan di kampus sendiri, maka mereka tidak akan menempatkan saya dekat titik AC. Hahaha!
Langsung saya beli KayuPutihAroma itu beberapa buah sesuai aromanya. Aroma yang saya suka adalah aroma rose, mirip parfum dengan wewangian lembut. Aroma ini sangat cocok dan tidak saling 'bertentangan' dengan parfum yang saya gunakan melainkan saling melengkapi. Ibarat kata anak jaman kini, sejak menggunakan KayuPutihAroma penampilan GueBeda. Bagaimana tidak GueBeda? Saya menjadi bebas beraktifitas dimanapun tanpa kehilangan kepercayaan diri terutama diruang-ruang yang ber-AC sangat dingin. Saya JadiKekiniandenganKPA tanpa rasa ragu sedikitpun.