Malam kemarin aku bertemu Kebingungan di beranda
Awalnya aku enggan menyapa
Terlihat dia pun ragu memulai kata
Kami seperti dua patung dalam bilik satu rupa
Untunglah, Kebingungan ternyata rendah hati
Saat larut di kecerobohan, aku didekati
Tadinya hampir kusuruh pergi
Dia mengusik mataku nikmati halusinasi
dan jiwaku yang berlumuran emosi
Pada waktu berjalan, aku banyak bersuara
Kupamerkan logika bermaterai kepongahan
Sementara Kebingungan asik merambah indera
Dia masuk ke lekuk-lekuk kebohongan
Sentuhannya halus, tanpa hiasan
Kami pun larut bicara di tangga kesepian
Tentang otak yang terhina keculasan
Tentang tarian jaman tak lagi hadirkan kepuasaan
Diakhir pertemuan kuserahkan seperangkat kemarahan dan kebodohanku sebagai cindera mata
Darinya kuterima potret ketololanku
----Â
Peb30/10/2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI