Apa yang ingin pembaca dapatkan dari sebuah artikel? Bila sebuah artikel mengupas berita kekinian maka yang pembaca cari cenderung sesuatu yang unik dan baru terkait suatu issue. Pembaca ingin mendapatkan sebuah wawasan atau pemikiran baru berdasarkan setting berita (issue faktual) yang media utama.
Media utama ’bertugas’ melaporkan peristiwa, penulis artikel bertugas ‘mengajak’ pembaca berpikir tentang peritiwa tersebut. Itulah sebab suatu sajian tulisan dalam bentuk artikel (opini) menjadi peluang eksis bagi para penulis artikel ditengah besarnya keingintahuan pembaca tentang suatu peristiwa aktual.
Sebuah artikel yang bagus bisa meraih banyak pembaca walau si Penulis bukanlah orang yang hadir di lingkaran peristiwa yang ditulisnya. Untuk membuat sebuah artikel bagus harus memenuhi banyak kriteria, salah satunya adalah kemampuan mengambil “Angle” yang tepat dari peristiwa tersebut.
Sebuah obyek atau peristiwa tertentu direkam menggunakan kamera atau difoto oleh si Fotografer dari sudut tertentu yang dirasa menarik dan mampu menghadirkan kesan dan pesan tertentu bagi penikmat hasil fotografi tersebut. Angle (sudut pengambilan foto) yang berbeda akan menghasilkan foto yang berbeda pula.
Dalam konteks menulis artikel, si penulis adalah si Fotografer beserta alat fotografinya. Angle atau sudut pengambilan foto adalah fokus tulisannya. Disini, alat fotografi bisa menjadi analog dari cara atau teknis si Penulis dalam menguraikan pemikirannya.
Angle yang baik akan menghasilkan artikel yang bagus bila ditulis dengan teknis penulisan yang menarik. Dalam hal ini tulisan tersebut mampu mengandung novelty (kebaruan) yang unik dan memang dicari oleh para pembaca. Semakin mantap novelty dalam artikel, maka kualitas artikel menjadi semakin baik. Dengan begitu, kesan dan pesan tulisan akan tercapai.
Angle berguna melatih penulis untuk terus menjadi penulis artikel yang baik. Dengan Angle, artikel bisa lebih fokus, dan penulis diberi ruang yang leluasa untuk lebih jauh mendalami sudut pandang permasalahan atau issue yang berkembang dan mendapatkan novelty untuk artikelnya. Lebih lanjut, hasilnya akan memperkaya wawasan pembaca.
Penulis artikel yang baik terlebih dahulu mengumpulkan sejumlah data dari berbagai sumber, khususnya dari arus media utama yang valid. Ini dia lakukan untuk membuka wawasan dirinya tentang suatu masalah (issue) tertentu. Setelah lingkup permasalahan dia kuasai maka dia akan memikirkan sejumlah “Angle” sebelum membuat artikel. Kemudian dia memilih salah satu untuk dijadikan fokus artikelnya.
Kemampuan penulis dalam mengambil angle yang menarik secara konsisten akan menghasilkan pembaca fanatik bagi si Penulis. Pembaca fanatik itu adalah pembaca tetap setiap karya artikel si Penulis. Bukan tidak mungkin si Penulis menjadi idola, contohnya adalah saya.. heuheuheu!
Selamat memilih ‘Angle’ dalam menulis dan jangan percaya sepenuhnya kalimat terakhir di paragraf terakhir itu, ya....
salam
-----
Peb18/11/2016