Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bercinta dengan Kata-kata

22 Juni 2016   03:19 Diperbarui: 1 April 2017   09:10 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi II sumber gambar ; http://2.bp.blogspot.com/_J1wBZyJ-TJM/S_4RdiM7sDI/AAAAAAAACg4/UCQOMyEXdUQ/s1600/present6.jpg"][/caption]

Memandang kata aku meleleh
Menyentuh kata aku mengalir
Kucari elevasi rendah
Mengisi ruang-ruang kosong yang tak kutahu pasti ada pemiliknya atau tidak

Kulihat dengan mata aksara
Kuraba debu tebal berdiam
Kurasakan lembab
Heran
Apakah mereka tak pernah ke ruang itu? Atau lupa?
Lalu kemana mereka pergi?

Aku berteriak menaburkan banyak kata di ruang itu
Berharap mereka datang
Menata kembali setiap bilik
Mengisi denyut kehidupan
Mencipta persahabatan
Saling membasuh duka dan berbagi kebahagiaan

Aku berteriak menaburkan banyak kata di ruang itu
Suara bergema
Amplitudonya tak ramah
Puncak gelombangnya mendadak tajam
Menghantam tubuh
Melilitkan ketakutan

Tapi aku terus mengalirkan kata di setiap ruang dan elevasi 
Mengisi setiap celah kosong
Tak ada pilihan
Karena sejak awal telah kuputuskan bercinta dan setia dengan kata-kata!

----- 

 

Pebrianov22/06/2016 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun