Simak satu contoh lagu, Judul 'Kuldesak'.
Didalam perenungan Cinta itu ada kesadaran akan realitas keberagaman pada sosok manusia, pada pilihan politik, pada keyakinan dan lain sebagainya. Realitas itu tak mengecilkan semangat cinta yang ingin dibangun dalam syair-syair lagunya menjadi sebuah pesan cinta yang universal. Sebuah perenungan nilai adiluhung dari sosok jenius musik.
Tak semua orang punya talenta seperti itu. Kemampuan mengekstraksi fenomena hidup yang kompleks menjadi literasi singkat dalam bentuk syair-syair lagu yang selain memuat pesan inspiratif dan idealisme personal penciptanya juga mampu meraih sisi pragmatis yakni ; Pasar Musik.
Banyak tokoh seni (musik) mampu menghasilkan karya idealisme dari perenungan mendalam, namun tak mampu menjadikannya populer dan meraih pasar alias tak laku dijual. Tapi seorang Ahmad Dhani bisa melakukan kedua hal itu dalam karya perenungannya.
Karena prestasinya itu, Ahmad Dhani telah menjadi entitas tersendiri yang dipuja oleh semua orang, sosoknya mampu masuk ke semua kalangan tanpa sekat. Lewat musik dan cintanya dia menjadi 'pemersatu' semua kalangan didalam Cinta.
Itulah sosok Ahmad Dani dahulu, saat dia murni berkubang di dunia musik. Lalu apakah sekarang tidak lagi begitu? Ada Apa Dengan Ahmad Dhani Sekarang?
Popularitas seseorang selebritis bisa diraih lewat perjalanan singkat/cepat namun bisa juga lewat perjalan panjang. Untuk Ahmad Dhani, perjalanan yang dilaluinya sangat panjang. Itulah kenapa sosok dia menjadi kuat di mata publik pencinta musik. Perjalanan panjang itu turut memberi kontribusi dalamnya kesan yang telah dia tancapkan di hati publik.
Perjalanan popularitas Ahmad Dhani kini tak murni di dunia musik. Dia kini merambah ke dunia politik - sebuah entitas baru dan berbeda dengan yang dahulu telah dia bangun.
Entitas politik telah mengkomodifikasi Ahmad Dhani menjadi individu politis, sebuah sosok yang tak lagi universal milik semua orang yang haus akan cinta. Ahmad Dhani kini telah menjadi sosok berpihak di entitas yang mendefinisikan kelompok dirinya adalah kebenaran. Menempatkan klaim-klaim atas penderitaan masyarakat dengan menyerang pihak-pihak di luar kelompoknya sebagai tidak benar.
Komodifikasi yang dialami Ahmad Dhani di entitas politik menjadikannya tak lagi milik semua orang, melainkan milik kelompok politiknya.