Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Fenomena Paradoks dalam Sosok Ahmad Dhani

6 Juni 2016   03:41 Diperbarui: 6 Juni 2016   09:04 4582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: myahmaddhani.com

Cinta pada bangsa dan negara merupakan spirit kebersamaan dalam satu tujuan membangun negeri ini. Semangat cinta tanah air Indonesia dituangkan dalam syair kritik seperti dalam judul lagu 'Distorsi', atau berupa frasa langsung, contoh ; 

***

DISTORSI - oleh AHMAD DHANI

Maunya selalu memberantas kemiskinan
Tapi ada yang selalu kuras uang rakyat
Ada yang sok aksi buka mulut protas protes
Tapi sayang mulutnya selalu beraroma alkohol
Reff :
Yang muda mabuk, yang tua korup 2x
Korup terus, mabuk terus
Jayalah negeri ini, jayalah negeri ini
(Merdeka...!!)

Maunya selalu menegakkan keadilan
Tapi masih saja ada sisa hukum rimba
Ada yang coba - coba sadarkan penguasa
Tapi sayang yang coba sadarkan
Sadar aja nggak pernah

Setiap hari mabuk....
Ngoceh soal politik
Setiap hari korup
Ngoceh soal krisis ekonomi

Perut kekenyangan bahas soal kelaparan
Kapitalis sejati malah ngomongin soal keadilan sosial

Selalu monopoli!
Ngoceh soal pemerataan
Setiap hari tucau
Ngoceh soal kebobrokan

(Sumber)

***

Walau Ahmad Dhani yang tampil urakan diatas pentas, tapi dia tak lupa menuangkan rasa cintanya pada Tuhan lewat syair dan nada yang mampu membius para pendengarnya. Untuk urusan lagu Pop Religi ini Ahmad Dani berani mengklaim dirinyalah pelopor lagu-lagu religi (Sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun