Publik hanya bisa mereka-reka di pintu terluar ruang misteri politik tingkat tinggi itu. Jangan salahkan publik mencari interpretasi kemudian membangun persepsi sendiri. Jokowi tak lagi seperti dulu. Ada 'kebohongan' sedang beliau mainkan. Atau justru, Jokowi yang jadi 'korban pertama kebohongan' itu sendiri. Lalu, publik (rakyat) dapat apa?
Terpilihnya Setnov adalah puncak pesta Golkar. Namun pesta itu meninggalkan hutang luka batin publik. Golkar bukan tak sadar situasi itu. Mungkin mereka akan bayar di kerja kepengurusan Setnov-sang Ketua Umum yang baru. Namun melihat kebiasaan tak kenal jera Setnov dan Golkar, apakah luka batin publik bisa sembuh?
Bagaimanapun publik harus memberi waktu dan ruang untuk mereka berusaha. Itu kalau publik ingin sembuh. Pahit memang. Itulah nasib publik selalu menelan pil pahit di pinggir panggung elit politik. Publik selalu terpaksa menerima keadaan tersebut. Dan kali ini sosok Jokowi diseret-seret Golkar. Sungguh cerdik Setnov dan Golkar!
Tak percuma Golkar sebagai partai besar dan berpengalaman yang berisi para politisi handal.
------
Pebrianov 17/05/2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H