Melihat hal itu, Tuhan tersenyum,
Saya pun tersenyum.
Walau ikutan tersenyum tapi saya bukan Tuhan !
Kalaupun saya menganggap diri sebagai tuhan, pasti Tuhan cuma tersenyum dan berkata : "Aah, Pebrianov,.. Ente bisa aja...
Masak kamu tidak bangga jadi dirimu yang jadi manusia pemilik aksara. Percuma dong jadi Kompasianer Bajingan ! Heu..heu..Celeguk...
"Tapi tak apalah, tiru lah Aku ". Kata Tuhan.
Saya jawab "Oke, deh..Boss !"
Kembali di kegalauan tadi, kita punya banyak peran di dunia. Di ragam peran itu kita punya warna yang berbeda. Termasuk peran dan warna menulis di Kompasiana ini.
Di Kompasiana ini, saya dan anda punya satu peran atau justru banyak peran! Lewat aneka judul dan tema tulisan. Lewat beragam passion tulisan dan gaya menulis. Semua tulisan tersaji bagai makanan pokok harian. Sesekali ada menu spesial ketika muncul suatu issue besar yang menghebohkan sehingga bikin banyak orang Ingin menyantapnya.
Terlepas dari apakah peran yang saya dan anda bawakan di Kompasiana adalah Personal yang Palsu, tak apalah. Toh, Ayu Ting-Ting tak lelah mencarinya alamat palsu.
Sebagai penulis saya punya harapan sederhana ketika menyajikan tulisan, yakni ; Dapat berperan bagi hari ini dan esok pada pencarian jawaban ketidaktahuan dan pereda kegalauan semua pembaca. Tanpa terkecuali. Tak perduli hater atau lover. Semua sama.
Sambil menyingkap sedikit sisi personality dalam setiap tulisan agar peran tersebut, dibalik keangkuhan, kekonyolan, kecadasan, kekasaran tulisan dan komen, Saya dapat menghibur, memberi inspirasi, memberi informasi, memberi damai dan cinta buat seluruh pembaca.
Karena saat menulis saya adalah sebagai tuhan bagi tulisan yang sejatinya diperuntukkan ke semua pembaca.
Tenang, kawans... Tuhan pun tak marah namanya dicatut karena saya tak mengambil sahamNya. Bahkan untuk berbagi pengetahuan dan wawasan, Tuhan justru tersenyum, bukan ?
Anda pun bisa menjadi tuhan bagi teman-teman yg lain, bukan ?
Di Kompasiana ini, lewat Peran ini, salah satu kegalauan akan ketidaktahuan hari ini dan ketidakastian hari esok itu mudah-mudahan terpecahkan. Sedikit atau banyak itu urusan talenta masing-masing saat berbagi dan menerima.