Siapakah penulis itu?
Penulis adalah seorang Ibu dari tulisan yang dilahirkannya.
Ketika seseorang meramu buah pikirnya tentang suatu hal, maka dia seperti seorang perempuan dewasa yang mengandung. Di dalam tubuhnya terdapat janin yang sedang tumbuh menuju kehidupan nyata di luar sang Ibu.
Kandungannya itu berasal dari perkawinan ragam hal yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Perkawinan itu diadakan di ruang pesta pemikiran pengetahuan, pengertian, dan pemahaman.
Pada saat mengandung tersebut, si perempuan dewasa (penulis) telah menjadi calon Ibu. Dia akan menjadi Ibu yang sesungguhnya bila telah melahirkan (mempublish) tulisannya. Kelahiran itu dirayakan sebagai kepuasaan intelektual sebagai manusia di dalam rumah tangga peradaban.
Sebagaimana halnya anak yang dilahirkan sehat, tulisan itu memiliki hubungan batin yang erat dengan si Penulis selaku Ibu yang melahirkan. Tulisan itu akan menjadi bayi sempurna di alam nyata setelah yang mendapatkan pembaca.
[caption caption="IIlustrasi Ibu dan anak yang dilahirkannya || https://www.bundasri.com/wp-content/uploads/2015/01/ibu-melahirkan-1.jpg"][/caption]
Bayi itu akan dilihat sebagai manusia sehat bila mampu menampilkan sosok dan karakter yang sehat yakni mempunyai kemampuan merespon dunia luar secara positif.
Saat masa mengandung maka si Ibu juga haruslah menjadi sosok pribadi yang baik. Harus bertanggungjawan pada kesehatan janinnya sampai melahirkan. Dia harus memahami dirinya sebagai calon ibu dan apa yang harus diperbuatnya ketika melahirkan.
Banyak yang harus dia lakukan sebagai persiapkan. Semua itu bisa dia dapatkan dari bertanya dan belajar dari para ibu yang sudah punya pengalaman melahirka. Selain itu dari orang yang ahli tentang kesehatan ibu dan anak, dan dari beragam literatur. Kelak semua itu akan menjadikannya calon ibu yang kuat secara psikis dan fisik guna menolong dirinya pada momentum melahirkan.
Ketika si Penulis telah melahirkan tulisannya, sejatinya dia terus merawat (tak henti belajar) setiap karya tulisnya menjadi lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Dari masa-masa sebelumnya. Agar kelak anak (tulisan) yang telah dilahirkan bisa berguna bagi banyak orang.
Jangan tanya dimana bapaknya, karena bapaknya adalah alam semesta