[caption caption="http://4.bp.blogspot.com/-9Blm_G4dwEM/UkvCo-xq1NI/AAAAAAAAADU/RPIVNP-jHqk/s1600/amalan+pelet+mata.gif"][/caption] Sudah kubaca semua aksara terajut dari belati bengismu. Ada ruang sepi di antara deretanny di bidang berkontur. Supra elevasi ekstrim. Seolah kau bertahta di puncak jurang menganga. Lalai sedikit, maka terjun bebaslah orang yang coba mendekatimu.
Tapi bagiku justru...
Di situlah layar mataku menjadi terang. Entah mengapa. Tak ada nanar.
Sudah kuduga jauh sebelum IbIis berbisik  ketika kau kujelang di maqam rindu lalumu yang membusuk dan melilit tubuhmu.
Kini kau meronta ketika tubuhku menindihmu. Seperti perempuan-perempuanku terdahulu ;
Mereka akan berteriak "Jangan!", tapi suara hatinya berbisik "Mendekatlah"
Mereka dorong tubuhku berkali-kali, tapi berkali-kali pula jemari lentiknya menariku merapat.
Mereka menendang-nendangku sangat kuat, tapi di satu momentum, kedua kakinya melilit pinggangku dan menekan ke tubuhnya seolah tak ingin lepas !
Kulihat, kau tak beda seperti mereka. Tapi satu pesonamu, kau Perempuan Keparat !
Sejemput gen laki-laki tertanam di ototmu, tapi bukan hatimu
Sepotong iblis bersemayam di pikiranmu, tapi bukan jiwamu.