Menulis di Kompasiana butuh nyali lebih. Kalau tak punya, maka jangan harap tulisan yang sudah dibuat susah payah tertayang dan dibaca banyak orang. Akhirnya disimpan hanya jadi koleksi pribadi si Penulis. Hal ini sangat disayangkan.
Banyak sebab orang tak berani memposting tulisannya di Kompasiana. Alasan klasiknya adalah tidak percaya diri (tak pede) karena merasa tulisannya jelek, atau tidak sebagus tulisan-tulisan yang saban waktu tertayang di Kompasiana.
Perasaan tidak pede ini secara terus-menerus menghantui si Penulis. Batin berkelahi, antara malu atau tidak pede dengan keinginan besar melihat tulisan sendiri tertayang dan dibaca pengunjung Kompasiana. Kondisi tersebut tentu tidak nyaman bagi si Penulis saat membuka Kompasiana.
Untuk menghilangkan hantu dalam diri itu dibutuhkan kerja ekstra si Penulis. Dia harus berjuang mengalahkan hantu di dalam diri sendiri. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan ;
Pertama, bersikap masa bodoh atau 'cuek'. Hantu kalau tidak diganggu tidak akan balik menggangu. Jadi tak usah perdulikan tulisan-tulisan orang lain yang saban waktu muncul dan mendapat banyak pembaca. Anggap tulisan mereka itu tidak pernah ada. Jangan pikirkan jumlah pembaca, tapi pikirkanlah betapa nikmatnya suasana hati setelah anda berhasil posting tulisan.
Kedua, jangan jadikan tulisan orang lain sebagai ukuran pada diri sendiri. Setiap orang punya ukuran baju yang tidak sama. Tulisan orang lain dikatakan bagus bisa jadi karena si Penulisnya membuat artikel sesuai dengan minatnya. Demikian juga anda, menulislah obyek yang sesuai dengan minat anda. Dengan demikian anda akan mudah dan nyaman mengalirkan ide-ide kedalam rangkaian kalimat 'khas anda'. Dari situ rasa percaya diri bisa muncul karena anda merasa nyaman dan menguasai masalah yang anda tulis.
Ketiga, lupakan sejenak jabatan, tingkat pendidikan, status sosial, atau kedudukan anda saat ini. Anggaplah diri anda adalah orang biasa, bukan seorang dengan status yang melekat saat ini, misalnya sebagai pelajar, mahasiswa, direktur, ibu rumah tangga dan lain-lain. Semua itu seringkali menjadi hantu yang menghambat kreativitas dan membunuh keberanian. Anda dibuatnya selalu merasa tidak pantas atau malu dengan hasil tulisan yang telah anda buat.
Keempat, untuk sementara sebagai latihan awal, buatlah akun abal-abal dengan nama samaran dan foto profil yang bukan foto anda melainkan gambar yang anda sukai, misalnya gambar artis idola anda, atau obyek lain yang anda sukai. Dengan akun itu anda posting tulisan dan berinteraksi dengan sesamam Kompasianer. Setelah memposting sejumlah tulisan di periode tertentu, kalau sudah merasa lancar dan siap, akun tersebut bisa diubah jadi akun asli. Atau anda tetap memilih berkompasiana dengan akun abal-abal itu. Senyamannya saja.
Kelima, kalau keempat tips tadi tidak juga menumbuhkan kepercayaan diri, anda bisa mencari tips di tempat lain. Kalau tetap tidak mempan maka segera tinggalkan Kompasiana untuk sementara waktu atau selamanya. Daripada anda menderita perang batin berkepanjangan ; antara ingin posting tulisan dan rasa malu-yang menyebabkan jadi tak waras. Kompasiana tidak pernah bermaksud membuat orang jadi demikian, justru sebaliknya yakni ; membuat orang stress dan galau jadi Waras, karena Kompasiana merupakan kumpulan orang berani mengalahkan 'hantu' dalam diri sendiri.
Semoga bermanfaat.
Â