Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Heboh 'Geng' Harvard Masuk Istana dan Mobil Penyedot Data KPU

6 April 2015   01:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:29 2396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masuknya lulusan Harvard ke istana sebagai staf di Kantor Staf Kepresidenan bikin seorang Akbar Faizal (AF) sedikit gusar. Dia anggota DPR RI dari partai Nasdem yang merupakan tim inti pemenangan Jokowi/JK, selain itu juga dia menjadi anggota tim Rumah Transisi yang mempersiapkan Pemerintahan Jokowi sebelum dilantik.


Kegusarannya tertuang pada tulisan (Baca ini) yang dialamatkan kepada Yanuar Nugroho, deputi Kantor Staf Presiden Jokowi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Panjaitan (LBP).


Inti dari tulisan AF itu adalah semacam 'penyesalan' terhadap cara kerja Kantor Staff Presiden yang memasukkan 'geng' lulusan Harvard didalam staf kepresidenan seolah lulusan lokal 'tak bisa apa-apa', yang bisa berakibat pada cara mereka membawa arah Jokowi 'melenceng jauh' dari cita-cita awal, yang sudah AF kerjakan bersama tim Rumah Transisi.


Kekuatiran AF beralasan mengingat 'orang-orang' Harvard masuknya belakangan ke dalam ring 1 Jokowi. Mereka masuk setelah Jokowi jadi Presiden. Mereka tidak paham sepenuhnya 'apa dan bagaimana' Jokowi sebagai Pemimpin-bandingkan dengan orang-orang tim Rumah Transisi dan para tim pemenangan yang sudah satu visi.


Memang universitas Harvard sangat terkenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. Berarti lulusannya pun berkelas dunia. Sudah pasti pintar secara akademis. Namun bukan berarti bisa mudah memahami arah dan gaya Kepemimpinan Jokowi secara personal.


Dalam tulisan Akbar Faizal itu terungkap banyak hal, seperti adanya proposal Luhut Binsar Panjaitan akan mobil dengan teknologi canggih yang bisa menyedot data KPU hanya dengan memarkirnya di kantor KPU. Hal ini belum banyak diketahui publik.


Selain itu, tulisan itu juga beberapa tokoh penting seperti Teten Masduki, Rieke Dyah Pitaloka, Eva Sundari, Grup Slank, Iwan Fals, dan lain-lain yang merupakan orang-orang berkeringat memperjuangkan Jokowi jadi Presiden Mereka bekerja keras hingga menuai makian hanya karena untuk pemenangan Jokowi. Namun orang-orang itu rela 'tak mendapatkan apa-apa', termasuklah Akbar Faizal yang pernah digadang-gadang jadi menteri. Sementara ketika Jokowi terpilih banyak orang-orang tak berkeringat yang masuk ring 1 dan menentukan 'arah' perjalanan Jokowi. Tentu ini sangat mengkhawatirkan bagi seorang Ahmad Faisal.


Masuknya 'geng' Harvard di kantor staf Kepresidenan bakal bikin heboh. Soal mobil penyedot data akan jadi tanda tanya besar publik. Nasib para tokoh berkeringat yang memenangkan Jokowi akan diperbincangkan dalam tuaian simpati. Pernyataan Akbar Faizal akan jadi kontroversi besar di tengah masyarakat. Kita tunggu saja perkembangan beritanya beberapa hari ke depan; Bakal super heboh !


Dikuatirkan kehebohan itu akan dimanfaatkan lawan politik untuk melemahkan seorang Jokowi sebagai pemimpin yang selama ini dianggap relatif 'Lugu'.

Ah, semoga tidak terjadi apa-apa, ya pak....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun